Olimpiade 2020 Tak Menentu, Amerika Serikat 'Main Aman'

Medali Olimpiade Tokyo 2020
Sumber :

VIVA – Mewabahnya virus corona membuat penyelenggaraan Olimpade 2020 Tokyo terkena dampak. Kini banyak negara yang mendesak ajang empat tahunan ini agar diundur.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Jadwal awalnya, Olimpiade 2020 berlangsung pada 24 Juli 2020 mendatang. Namun, hingga sekarang situasi terkait mewabahnya virus corona belum juga mereka.

(Baca juga: Alasan Olimpiade Tokyo 2020 Tidak Bisa Ditunda)

Jadwal Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: 9 Atlet Siap Bertarung

Banyak negara yang khawatir jika Olimpiade 2020 dipaksa untuk berlangsung sesuai jadwal, kontingen mereka yang terkena dampak. Apalagi Jepang dekat dengan China, lokasi pertama kali virus corona muncul.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, nampaknya juga masih bersikeras untuk menggelar Olimpiade 2020 sesuai jadwal. Mereka berasalan ada puluhan ribu atlet yang bermimpi main di ajang olahraga bergengsi di dunia ini.

Greysia Polii Masuk Jajaran Komite Eksekutif NOC Indonesia

"Penundaan Olimpiade berarti menghancurkan impian 11 ribu atlet dari 206 Komite Olimpiade Nasional dan tim relawan IOC. Penundaan semacam itu akan menjadi solusi yang paling tidak adil," ujar Bach, seperti dikutip AS.

Namun siapa sangka, pernyataan Bach itu malah memunculkan resistensi dari beberapa negara. Salah satunya adalah Kanada yang memilih tidak mengirim kontingen jika Olimpiade 2020 tetap digelar.

Jepang menyambut Olimpiade 2020

Mereka baru akan melunak jika ajang tersebut diundur setidaknya hingga tahun depan. Karena keselamatan atlet tetaplah yang utama. Komite Olimpiade Kanada (COC) dan Komite Paralimpiade Kanada (CPC) juga menyampaikannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Menyerukan kepada IOC, IPC, dan WHO untuk menunda Olimpiade selama satu tahun dan kami menawarkn dukungan penuh untuk membantu navigasi semua kompleksitas dalam menjadwal ulang Olimpiade 2020," demikian pernyataan resmi Kanada.

Di sisi lain, Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC) diminta untuk turun tangan. Dengan pengaruh kuat di IOC, mereka diharap bisa memberi masukan yang menguntungkan semua pihak.

Chief Ecxecutive Officer (CEO) USOPC, Sarah Hirshland tersirat mencari aman. Mereka mengaku enggan melakukan intervensi, tapi yang jelas akan memberi masukan kepada IOC.

"Peran saya bukan untuk membuat tuntutan dari mereka yang membuat keputusan, tetpi untuk mencari solusi maju. Kami mendengar dari para atlet secara jelas, dan saya dapat menjamin IOC akan mendengarkan masukan kami yang keras dan jelas," tuturnya.

Baca juga

Muhammad Ali dan 5 Hal Tak Terlupakan?

Miesha Tate, Si Buas nan Anggun Penghancur 4 Pria?

Corona Makin Mengganas, Curhat Si Cantik Melati Bikin Terharu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya