Lagi, Seruan Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Kian Menggema

Bendera logo Olimpiade
Sumber :
  • olympic.org

VIVA – Desakan untuk penundaan gelaran Olimpiade Tokyo 2020 terus mengemuka. Setelah dunia makin terancam akan kian mengganasnya pandemi virus corona COVID-19, penyelenggaraan edisi ke-32 pesta olahraga sejagat itu pun terancam.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Sebelumnya, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach mengatakan pembatalan Olimpiade (yang akan dimulai 24 Juli) tidak ada dalam agenda, tetapi berbagai skenario sedang dipertimbangkan.

Dan desakan untuk menggeser Olimpiade Tokyo 2020 menjadi ke tahun 2021 kali ini disuarakan oleh tim renang Amerika Serikat. Makin ganasnya pola penyebaran pandemi virus corona, menjadi pertimbangan darurat yang sudah tak bisa ditawar-tawar lagi.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Baca juga: Olimpiade Tokyo Tetap Lanjut Meski Corona, IOC Beri Pesan Penting

Belum ada tanda-tanda pulih dari situasi mengkhawatirkan ini adalah landasan mendasar mengapa Olimpiade Tokyo harus ditunda.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Tak bijak tentunya jika memaksakan ajang sekelas Olimpiade harus digelar tepat waktu namun mengabaikan ancaman risiko yang tak main-main.

Hal ini pula yang jadi benang merah dari pernyataan CEO tim renang Amerika Serikat, Tim Hinchey yang meminta Komite Olimpiade & Paralimpiade AS untuk mendorong agar Olimpiade ditunda setahun ke depan.

National Stadium Tokyo, tempat pembukaan Olimpiade 2020

"Prioritas utama kami di tim renang AS adalah, dan akan terus menjadi, kesehatan dan keselamatan atlet, staf, sukarelawan dan anggota lainnya," tulis Hinchey dalam sebuah surat yang dilansir FOX Sports News.

“Seiring pandemi global ini berkembang, kami telah menyaksikan dunia para atlet kami terbalik dan menyaksikan mereka berjuang untuk menemukan cara untuk terus mempersiapkan dan melatih - banyak di antara mereka untuk peluang kompetitif terbesar dalam hidup mereka,” tambahnya.

“Perenang kelas dunia kami selalu bersedia membalap siapa pun, kapan saja dan di mana saja; namun, terus maju di tengah krisis kesehatan global musim panas ini bukanlah jawabannya,” jelas Hinchey.

“Yang benar dan bertanggung jawab untuk dilakukan adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua orang dan dengan tepat mengakui kerugian yang ditimbulkan pandemi global ini terhadap persiapan atletik. Ini telah melampaui batas dan mendatangkan malapetaka pada seluruh populasi, termasuk yang dari pesaing kita yang dihormati,” ungkapnya.

“Setiap orang telah mengalami gangguan yang tak terbayangkan, hanya beberapa bulan sebelum Olimpiade, yang mempertanyakan keaslian medan bermain yang setara untuk semua. Atlet kami berada di bawah tekanan, stres dan kecemasan yang luar biasa, dan kesehatan mental serta kebugaran mereka harus menjadi prioritas utama,” beber Hinchey.

"Dengan beban keprihatinan serius ini, kami dengan hormat meminta Komite Olimpiade & Paralimpiade AS mengadvokasi untuk penundaan Olimpiade Tokyo 2020 untuk satu tahun ke depan," tegas Hinchey.

Hampir semua ajang event olahraga akbar di seluruh dunia sudah dihentikan dan mengalami penundaan akibat wabah mengerikan dari virus COVID-19, yang telah merenggut nyawa lebih dari 11.000 orang.

Baca juga:

Ancaman Virus Corona, Peserta Tokyo Marathon 2020 Merosot Tajam

Jepang Bandel Gelar Olimpiade di Tengah Teror Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya