Wow, Ratu Bulutangkis Terkaya Sejagat Tergusur dari Rangking 6 Dunia
- Instagram: pvsindhu_fc
VIVA – Kabar bahagia datang dari Maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin. Sementara itu, nasib kurang beruntung dialami ratu bulutangkis terkaya sejagat, Pusarla Venkata Sindhu.
Dalam daftar rangking bulutangkis dunia terbaru di pekan 3, per 17 Maret 2020 Carolina naik dari rangking 7Â ke rangking 6 dunia. Ia menggusur posisi Pusarla.Â
Jika sebelumnya Carolina menempati urutan ke 7 dengan torehan 71.810 poin, kini ia naik dengan poin 76.210. Sebenarnya Pusarla juga mengalami penambahan poin dari 72.914Â Â Â kini menjadi 74.474, namun perolehan poin Carolina lebih unggul.
Melihat performa Carolina sejauh ini terbilang bagus, hanya saja dewi fortuna belum berpihak kepadanya. Sejak awal Januari 2020 tampil, Carolina belum meraih gelar satupun.
Malaysia Masters, Carolina tembus ke semifinal. Kala itu ia tumbang di tangan pebulutangkis China, Chen Yufei dua game langsung.
Berlanjut ke Indonesia Masters, kekalahan tragis dialami Carolina di final. Ia takluk di tangan ratu bulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon lewat drama rubbergame.
Thailand Masters, Â Carolina kembali mengalami kekalahan. Pada partai semifinal, ia tumbang di tangan Akane Yamaguchi dari Jepang. Carolina kalah lewat drama rubbergame.
Paling menyakitkan, kekalahanan di kampung halaman sendiri. Carolina tumbang di final Spain Masters. Ia dipermalukan pebulutangkis Thailand, Pornpawee Chochuwong lewat drama rubbergame.
All England Open 2020, Carolina masih belum bisa mempersembahkan gelar. Ia harus menerima kenyataan setelah dikalahkan sang juara, Tai Tzu Ying juga lewat rubbergame.
Petaka Senayan
Kisah lainnya, untuk diketahui petaka menimpa Carolina di Indonesia Masters 2019. Ia harus absen kurang lebih tujuh bulan di semua ajang bulutangkis dunia. Carolina mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat bertarungan dengan pebulutangkis India, Saina Nehwal di final Indonesia Masters bulan Januari juga.
Kala itu, Carolina baru bermain dengan angka 10-4. Namun gelar juara melayang karena cedera yang dialami.
Selama masa perawatan, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu terpaksa berkali-kali harus mengubur mimpinya untuk naik podium juara, lebih dari lima turnamen besar bulutangkis dunia dilaluinya tanpa bisa berlaga.
Mulai All England Open Badminton Championships 2019, Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019, Indonesia Open 2019, Thailand Open 2019. Bahkan dia harus merelakan mahkota juara bertahan Japan Open 2019 melayang.
Pusarla Sindhu
Perlu diketahui, Pusarla meraih gelar Juara Dunia 2019. Ia juga dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai atlet bulutangkis wanita terkaya. Sepanjang 2019, Pusarla sudah mengantongi uang sebesar US$5,5 juta atau setara Rp78,1 miliar. Penghasilannya cukup mencengangkan.
Dari keringatnya di atas lapangan, Pusarla sebenarnya cuma mengantongi US$500 ribu atau senilai Rp7,1 miliar. Lonjakan penghasilan Sindhu paling besar adalah ketika mencapai final pertamanya di 2019 dalam ajang Indonesia Open.
Pemasukan terbesar Pusarla, justru berasal dari sponsor. Tercatat, ia mengantongi uang dari sponsor hingga US$5 juta atau setara Rp71 miliar.
Dengan uang tersebut, Pusarla menempati posisi 13 atlet wanita terkaya versi Forbes. Penghasilannya setara dengan petenis America, Madison Keys.
"Pusarla masih menjadi atlet paling laris di India. Bintang bulutangkis India ini mendapatkan sponsor dari Bridgestone, JBL, Gatorade, Panasonic, dan lainnya. Dia menjadi wanita pertama yang memenangkan tur dunia BWF di 2018," begitu pernyataan Forbes dilansir Badminton Planet.
Pusarla mulai diperhitungkan di bulutangkis dunia setelah menyabet medali perak di Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil. Itu menjadi kali pertama, atlet wanita India menyabet medali perak di Olimpiade.
Usai tampil di Rio, Pusarla mendapatkan berbagai bonus dari pemerintah India dan sponsor yang tertarik dengannya. Alhasil, standar nilai sponsor Pusarla naik drastis, melewati atlet cricket yang selama ini lebih populer di India.?
Baca:Â Mengejutkan, Pengakuan Susy Susanti soal Mewabahnya Virus Corona