Fakta-fakta Menarik Jelang Final All England Open 2020
- Instagram: badminton.ina
VIVA – BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020 memasuki partai final. Sederet pebulutangkis dunia bakal berjibaku di laga malam hari ini.
Sesuai jadwal yang ditetapkan penyelenggara, turnamen tertua ini dilangsungkan Minggu 15 Maret 2020 sekira pukul 12.00 PM atau 19.00 WIB. Jelang laga, ada fakta-fakta menarik dari All England kali ini.
Deretan fakta tersebut antara lain, hilangnya para juara bertahan All England di final kali ini. Pada partai sebelumnya, banyak pebulutangkis dunia yang berguguran, termasuk juara bertahan.
Berikut fakta menarik final All England 2020:
Hanya I Juara Bertahan
Laga ini akan menjadi pembuktian bagi juara bertahan tunggal putri dunia, Chen Yufei. Ia akan kembali berjibaku di final kontra Tai Tzu Ying dari Taiwan. Tentu ini akan menjadi duel besar karena mereka memegang rangking 1 dan 2 dunia.
Menariknya lagi, ini rematch Yufei/Tzu Ying di final All Englang. Mereka juga bentrok di All England 2019 lalu. Kala itu, Yufei mempermalukan Tzu Ying dua game langsung.
Sementara itu, juara bertahan lainnya sudah tersingkir. Ini menjadi peluan bagi para pebulutangkis yang berlaga di final.
Absennya Kento Momota
Partai final ini juga menjadi torehan bagi finalis yang akan berlaga, sebab sang raja bulutangkis dunia dari sektor tunggal putra, Kento Momota absen di All England 2020.
Kento di 2019 mampu menjuarai All England setelah menghabisi raja superseries, Viktor Axelsen lewat drama rubbergame.
Seperti diketahui, Kento memang mengalami kecelakaan maut pada Januari lalu. Mini bus yang ditumpanginya kecelakaan di tol arah ke Bandara di Malaysia. Kala itu, Kento baru saja menjuarai Malaysia Masters.
Partai ini menjadi momentum bagi Axelsen untuk mengambil alih takhta gelar juara. Final malam ini Axelsen berhadapan dengan pebulutangkis peringkat dua dunia Chou Tien Chen dari Taiwan.
Ahsan/Hendra Tumbang
All England kali ini menjadi perjalanan pahit bagi ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Bagaimana tidak, sebagai juara bertahan mereka harus tumbang di babak perempatfinal.
Ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe menjadi pengubur mimpi Ahsan/Hendra di partai kemarin. Mereka secara mengejutkan tumbang di dua game langsung di tangan Hiroyuki/Yuta.
Baca: ?Pecundangi Tuan Rumah, Praveen/Melati ke Final All England