IBL Rugi Besar Kompetisi Tertunda karena Virus Corona COVID-19
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Indonesian Basketball League seri tujuh di GOR Bima Sakti, Malang, terpaksa dihentikan. Alasannya, tak lain adalah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 meluas.
Dampak yang diterima IBL dari penundaan ini begitu besar. Operator rugi bandar, sponsor pun demikian.
Direktur Utama IBL, Junas Mirardiarsyah, tak bisa menutupi kerugian yang dialami pihaknya. Junas juga menyatakan, sponsor pun ikut buntung akibat situasi ini.
Namun, Junas merasa maklum, karena situasi yang sulit dikendalikan sekarang. Bagi IBL, ditegaskan Junas, saat ini keselamatan atlet, staf, dan elemen lain IBL, termasuk fans, jadi prioritas.
"Pastinya ada kerugian materi dari penundaan ini. Tapi, kami lihat di masa mendatang, dan mengimbau semua pihak agar lebih bijak. Mungkin situasinya tak ideal, tapi mudah-mudahan jadi keputusan terbaik buat semua," kata Junas.
IBL seri Malang dihentikan dua jam sebelum pertandingan pembuka digelar. Artinya, ketika Kemenpora menggelar rapat dengan berbagai elemen, termasuk Perbasi sebagai otoritas bola basket tertinggi di Indonesia, kompetisi IBL sudah ditangguhkan kelangsungannya.
Ditundanya seri Malang, disebutkan Junas, bukan berdasarkan keputusan IBL semata. Namun, Perbasi sebagai federasi langsung mengambil kewenangannya untuk menghentikan sementara kompetisi.
Sebab, ditegaskan Junas, IBL hanya bertindak sebagai operator dan menunggu arahan Perbasi, yang jadi lembaga tertinggi basket di Indonesia.
"Kami tak mungkin menunggu setelah ada kejadian, baru disetop," tegas Junas.