Habisi Rangking 2 Dunia, Praveen/Melati ke Semifinal All England
- Instagram: badminton.ina
VIVA – Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses menyegel tiket semifinal BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020.
Berlaga pada partai membara babak 16 besar, Praveen/Melati menghabisi ganda campuran rangking 2 dunia, Wang Yilyu/Huang Dongping lewat drama rubbergame di Bimingham Arena Inggris, Jumat 13 Maret 2020.
Game pertama, pertandingan berlangsung sengit. Baik Indonesia maupun China menampilkan performa terbaik. Kejar-kejaran angka tak terlakkan di partai ini.
Setelah laga partai sengit dan berebut angka, Wang/Dongping unggul di interval game pertama 11-9. Mereka terus menjauh dab unggul 15-13, Praveen/Melati terus menempel ketat.
Wang/Dongping menjaga jarak, gempuran tajam mereka membuat Praveen/Melati tak berkutik. Game pertama dimenangkan Wang/Dongping dengan angka 21-15.
Game kedua, Praveen/Melati ebagai rangking 5 dunia mencoba bangkit, namun mereka masih diadang smes keras dari Wang/Dongping. Lagi-lagi penampilan ciamik China membuat mereka unggul di interval game kedua 11-6.
Meski demikian, Praveen/Melati tak patah arang, mereka mencoba mengejar angka dari wang/Dongping. Tertinggal jauh, mereka mengejar dari 10-18 menjadi 15-18.
Bukan hanya itu, Praven/Melati menyamakan kedudukan 18-18 kali ini. Fantastis, Praveen/Melati berbalik unggul 19-18 namun kembali disamakan 19-19. Di luar dugaan, Praveen/Melati memenangkan game kedua 21-19.
Drama rubbergame, tensi pertandingan meningkat. Perolehan angka kembali ketat, Praveen/Melati unggul di interval 11-9.
Praveen/Melati menjauh dari kejaran Wang/Dongping, mereka unggul 16-13 di partai ini. Pertandingan makin sengit kala kedudukan imbang 16-16.
Praveen/Melati mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menahan serangan Wang/Dongping. Game kedua akhirnya dimenangkan game ini 21-19.
Baca: ?Terlengkap, Jadwal Partai Perempatfinal Membara All England Open 2020
Fakta Mengerikan Jonatan Christie Meski Indonesia Gagal Juara Thomas Cup
Satu-satunya poin yang didapat Indonesia berasal dari Jonatan Christie. Kemenangan itu pun mencatatkan fakta mengerikan bagi pebulutangkis 26 tahun tersebut.
