Kontroversi Israel Adesanya di UFC 248: Menang karena Lari-larian

Petarung Nigeria, Israel Adesanya
Sumber :
  • stuff.co

VIVA – Petarung asal Kuba, Yoel Romero, melontarkan kritik kepada juara kelas menengah Ultimate Fighting Championship, Israel Adesanya. Gaya Adesanya di UFC 248, Sabtu 7 Maret 2020, disebut Romero, layaknya seorang pengecut.

Dendam Membara di UFC 309: Charles Oliveira Vs Michael Chandler, Siapa yang Akan Hancur?

Saat menghadapi Romero, Adesanya tampil dengan skema jaga jarak. The Last Stylebender tahu, seperti apa kekuatan Romero.

Maka dari itu, Adesanya berduel dengan cara yang cerdik, dengan mengandalkan kelebihannya dalam urusan jarak tembak.

Duel Membara Jon Jones Vs Stipe Miocic di UFC 309, Siapa yang Pantas Juara Kelas Heavyweight?

Gaya itu membuat Romero keki. Dia kesal karena sulit sekali menghajar Adesanya karena selalu menjauh darinya. Alhasil, Romero kalah angka dari Adesanya.

Petarung UFC, Yoel Romero

Fantastis, Ini 15 Petarung UFC dengan Bayaran Tertinggi

"Kami mau bertarung melawan pejuang sejati. Dia bukan pejuang sejati, cuma pelari. Lari, lari, dan lari! Dia bukan juara sejati pula. Kenapa? Karena, dia harus berada di tengah arena, dan meladeni pertarungan sengit, layaknya seorang gladiator!" tegas Romero dilansir Bloody Elbow.

Sejatinya, tak ada aturan yang melarang seorang petarung untuk berlari menjauh dan jaga jarak dengan lawannya. Sebab, itu bagian dari strategi dari pertarungan.

Hanya saja, The Soldier of God (julukan Romero) tak suka dengan gaya Adesanya.

"Orang bayar tayangan pay-per-view untuk pertarungan sejati. Bukan seperti ini. Petarung perlu menghormati orang-orang yang sudah membayar. Mereka membayar karena mau menonton laga yang sengit. Mau menonton orang berlari, tengok saja Usain Bolt," kata Romero.

UFC Angkat Bicara

Presiden UFC, Dana White dan petarung One Pride MMA, Linda Darrow.

Presiden UFC, Dana White, menegaskan tak ada yang dilanggar oleh Adesanya dalam duel melawan Romero. Berlari demi menjaga jarak, memang bukan barang yang haram.

Namun, memang sejatinya secara etika dan nilai hiburan dalam pertarungan, aksi Adesanya cukup membosankan serta bisa saja mengundang cacian.

"Adesanya bertarung dengan cerdas. Tampil begitu efektif lewat pukulannya. Sedangkan, Romero banyak bergerak dan beraksi seperti, 'Saya mencoba melawan', tapi tidak bisa mengimbangi," jelas White.

Romero saat ini sudah berusia 42 tahun. Dipastikan, duel melawan Adesanya, merupakan kesempatan terakhirnya dalam perebutan sabuk juara UFC.

Sayangnya, Romero tak tampil maksimal ketika berhadapan dengan Adesanya dalam duel perebutan gelar kelas menengah.

"Harusnya, dia bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kini, angin mengarah pada Paulo Costa, sebagai lawan prospektif Adesanya," ujar White.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya