Ngeri, Gadis Muda China Jadi Calon Tumbal Maharatu Bulutangkis Dunia
- Carolina Marin.
VIVA – Maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin bakal berjuang di BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020. Pebulutangkis asal Spanyol ini bakal berjibaku di Birmingham Arena, Inggris.
Berlaga di partai partai perdana, Carolina berhadapan dengan dara muda China, Zhang Yi Man. Tentu turnamen tertua ini menjadi partai yang ditunggu-tunggu Carolina, sebab sejauh ini ia tak satupun menyabet gelar juara.
Sejak awal 2020, Carolina selalu sial di berbagai turnamen. Ia kerap tumbang di semifinal dan final rangkain tour BWF. Sebut saja, Malaysia Masters, Indonesia Masters, Thailand Masters, Spain Masters, Carolina tampil di semua partai tersebut.
Meski demikian, dewi fortuna belum memihak kepadanya. Malaysia Masters, Carolina diamuk oleh Chen Yu Fei dari China. Partai semifinal membara itu dimenangkan Yu Fei dua game langsung.
Selanjutnya, Indonesia Masters, partai membara kembali tersaji antara Carolina dan ratu bulutangkis Thailand, Ratchanok Intaton. Duel panas itu menjadi hal yang tak terbayangkan olehnya, Carolina secara dramatis dihancurkan Ratchanok lewat drama rubbergame.
Tak patah arang, Carolina kembali berjuang di Thailand Masters, faktanya Carolina kembali diamuk pebulutangkis top dunia lainnya. Adalah Akane Yamaguchi sang pengubur mimpi maharatu.
Tipuan manja dari Akane, memaksa Carolina bertekuk lutut di partai semifinal itu. Carolina menyerah lewat drama rubbergame.
Paling menyakitkan, adalah Spain Masters. Tampil di hadapan pendukung sendiri, pemegang rangking 7 dunia itu harus rela menelan pil pahit. Secara mengejutkan, pebulutangkis manis asal Thailand, Pornpawee Chochuwong menghancurkan Carolina lewat drama rubbergame.
Lika-liku perjuangan Carolina memang pahit sejak awal turnamen 2020. Namun, rangkingnya melesat. Kini, Carolina bakal berjuang di Inggris, akankah gelar juara kali ini mampu dipersembahkan Carolina?
Sementara itu, lawan yang akan dihadapi, Zhang Yi memang bukan lawan yang sepadan. Pemegang ranking 33 dunia itu tampil buruk sejauh ini. Tampil di tiga turnamen, gadis 23 tahun itu selalu tumbang di babak 32 besar.
Untuk diketahui, petaka menimpa Carolina di Indonesia Masters 2019. Ia harus absen kurang lebih tujuh bulan di semua ajang bulutangkis dunia. Carolina mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat bertarungan dengan pebulutangkis India, Saina Nehwal di final Indonesia Masters bulan Januari juga.
Kala itu, Carolina baru bermain dengan angka 10-4. Namun gelar juara melayang karena cedera yang dialami.
Selama masa perawatan, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu terpaksa berkali-kali harus mengubur mimpinya untuk naik podium juara, lebih dari lima turnamen besar bulutangkis dunia dilaluinya tanpa bisa berlaga.
Mulai All England Open Badminton Championships 2019, Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019, Indonesia Open 2019, Thailand Open 2019. Bahkan dia harus merelakan mahkota juara bertahan Japan Open 2019 melayang.
Baca: Awas Jojo, Amukan Wakil Malaysia di All England Bisa Bikin Terkapar