Serangan Virus Corona Makin Menggila, MotoGP Qatar 2020 Resmi Ditunda
- twitter.com/yamahamotogp
VIVA – Serangan virus corona makin menggila, dampaknya ke berbagai ajang olahraga. Terbaru, MotoGP 2020 yang akan memulai seri pertama di Qatar harus ditunda.
Sedianya, MotoGP Qatar yang digelar di Sirkuit Losail dijadwalkan pada 8 Maret mendatang. FIM (Federasi Balap Motor Dunia), Dorna (Promotor MotoGP), dan IRTA (Asosiasi Tim Balap) menyatakan dalam laman resmi MotoGP sangat menyesal dengan keputusan ini. Namun, pembatalan merupakan jalan terbaik untuk kepentingan banyak pihak, terkait kesehatan.
“FIM, IRTA, dan Dorna menyesal harus mengumumkan pembatalan semua sesi MotoGP di GP Qatar, termasuk sesi balapan. Wabah virus corona yang sedang berlangsung telah mengakibatkan pembatasan perjalanan ke Qatar diberlakukan yang mempengaruhi penumpang dari Italia, di antara negara-negara lain," tulis pernyataan itu.
Baca Juga: Jepang Bandel Gelar Olimpiade di Tengah Teror Virus Corona
"Pada hari ini, semua penumpang yang tiba di Doha dengan penerbangan langsung dari Italia, atau telah berada di Italia dalam 2 minggu terakhir, akan langsung dibawa ke karantina selama minimal 14 hari," sambung pernyataan tersebut.
Bukan cuma MotoGP Qatar 2020 yang ditunda akibat teror virus corona. Sebelumnya, beberapa kompetisi sepakbola Eropa sudah menunda pertandingan lantaran teror virus corona yang semakin meluas.
Salah satunya adalah Serie A yang menunda lima pertandingan termasuk duel Juventus versus Inter Milan. Rencananya, derby d'Italia itu akan digelar pada Senin 2 Maret 2020 dini hari WIB, di Allianz Stadium.
Bukan cuma itu, para anggota Federasi Sepakbola Eropa (EUFA) saat ini menggelar rapat untuk membicarakan kemungkinan penundaan dua kompetisi besar yaitu Liga Champions dan Piala Eropa 2020.
Sejauh ini, kasus positif infeksi virus corona tersu bertambah di penjuru dunia. South China Morning Post melaporkan, total kasus infeksi yang telah tercatat di seluruh dunia adalah sebanyak 88.227 kasus.
Dari kasus-kasus infeksi tersebut, ada 3.006 kematian yang terjadi di seluruh dunia dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 41.997.