Kemenpora dan 3 Cabang Olahraga Teken MoU Pelatnas Olimpiade

Menpora Zianudin Amali (tengah)
Sumber :
  • Robbi Yanto/ VIVA

VIVA – Tiga cabang olahraga, PB Perbakin (menembak), Taekwondo Indonesia (PP TI), dan PB Pertina (tinju amatir) bisa bernapas lega menggelar pelatnas Olimpiade 2020.

Respons PP Pordasi soal Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet ke Olimpiade 2028, Termasuk Berkuda

Ketiga cabang tersebut baru saja meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora), Jumat 28 Februari 2020. Seremoni pendandatanganan dilakukan langsung oleh Menpora Zainudin Amali, Johni Asadoma (Ketum PB Pertina), Letjen jenderal TNI Joni Supriyanto (Ketum PB Perbakin), dan Johni Asadoma sebagai Ketum PP TI.

Amali mengatakan, sebelum disetujui, pihaknya sudah mengulas anggaran yang diajukan oleh ketiga cabor tersebut sejak Januari lalu. Akan tetapi, jumlah yang disetujui tidak sama dengan nominal yang diajukan.

Timnas Skateboard Indonesia Jajal Rintangan Obstacle Skatepark di Padang Panjang 

Contohnya, PP TI mendapatkan Rp3,6 miliar dari pengajuan Rp3,7 untuk mengakomodasi 12 atlet. Sementara PB Perbakin menerima Rp7,9 miliar dari pengajuan Rp9,9 miliar untuk  mengakomodir 10 atlet, dan PB Pertina mendapat Rp5,2 dari pengajuan awal Rp7,3 untuk delapan atlet.

Meski demikian, Amali berharap agar ketiga cabang bisa mengelola anggaran itu dengan baik. Sebab, dana itu merupakan uang rakyat yang perlu dipertanggungjawabkan.

Kolaborasi PB PODSI dan Kemenpora Dorong Dragon Boat Tampil di Olimpiade 2028 Los Angeles

"Ini menjadi tekad kami, melakukan pendampingan pada cabang olahraga dalam administrasi, agar semuanya berjalan sesuai dengan apa yang ada di MoU, kami tidak mau temuan BPK menjadi beban kami, karena menyangkut keuangan negara," kata Amali.

Lebih lanjut, Amali meminta cabang olahraga  dan Kemenpora menjaga komitmen pencairan anggaran pelatnas. Jadi, jika terjadi masalah setiap ketua umum dengan stafnya tidak miss communication.

"Jadi komunikasi antara pemerintah dan cabor terjaga dan semua tahu. Dan, nanti kalau ada salah tidak langsung mencari kambing hitam. Karena sudah diketahui," tuturnya.

Sementara itu, Johni Asadoma mengatakan, PP TI berupaya maksimal untuk meloloskan atlet ke Olimpiade 2020. Sebelum tampil di kualifikasi, PP TI memfasilitasi para atlet untuk melakukan latih tanding.

"Tiga minggu lalu kami uji coba dengan Korea Selatan. Kami datangkan 2 atlet dari sana selama dua minggu. Hasilnya, tiga atlet yang kami persiapkan unggul dari Korsel. Ini akan kami evaluasi terus," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya