Sembilan Pebulutangkis Indonesia Terdampak Virus Corona COVID-19
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Bulutangkis dunia tengah dihantui wabah Virus Corona COVID-19. Bahkan beberapa turnamen telah dibatalkan karena alasan bahaya virus yang menyerang saluran pernafasan tersebut.
Pebulutangkis Indonesia ternyata juga terdampak ganasnya COVID-19. Korban ini tak lain adalah berantakannya jadwal turnamen internasional termasuk  batalnya wakil Indonesia berlaga turnamen tersebut, padahal mereka tengah mempersiapkan diri untuk Olimpiade 2020.
Terbaru, adalah BWF World Tour Super 300, German Open 2020. Turnamen ini dibatalkan setelah Asosiasi Badminton Jerman (DBV) tidak mendapatkan izin dari otoritas kesehatan setempat untuk melaksanakan turnamen itu. Rencananya akan digelar di Mulheim an der Ruhr pada 3-8 Maret 2020.
Sederet pebulutangkis Indonesia yang menjadi korban batalnya German Open antara lain, dari sektor tunggal putri, Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan.
Selanjutnya, dari ganda campuran ada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Tak Dapat Izin
Menurut Direktur Olahraga dan Kesehatan Mulheim, Marc Buchholz, dibatalkannya German Open 2020 ini tak lain karena otoritas kesehatan setempat tak memberi izin. Tentu ini mengantisipasi massifnya penyebaran COVID-19 di berbagai dunia.
"Berdasarkan rekomendasi oleh otoritas kesehatan, internasional, Turnamen bulutangkis German Open dibatalkan," kata Marc Buchholz, dilansir dari situs  resmi Federasi Bulutangis Asosiasi Badminton Jerman (DBV), Jumat 28 Februari 2020.
Sementara itu, setelah German Open, terdekat adalah turnamen BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020. Sesuai jadwal akan dilangsungkan 11-15 Maret.
Sejauh ini belum ada keputusan apakah All England ini dibatalkan. Pihak penyelenggara All England Open bakal melakukan aturan ketat jelang helatan tersebut. Hal ini demi terjaganya kesehatan seluruh elemen yang akan terlibat di All England Open.
Federasi bulutangkis Inggris secara intens memantau situasi yang sedang berlangsung terkait COVID-19. Selain itu terus melakukan dialog, menerima saran dari, Public Health England, Badminton World Federation dan pihak Arena Birmingham.Â
"Kami juga telah mempertimbangkan saran yang telah dikeluarkan oleh Asosiasi Olimpiade Inggris dalam persiapan untuk Tokyo 2020. Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa sejumlah prosedur dan proses tersedia untuk meminimalkan dampak potensial virus pada All England Open, khususnya untuk pemain, ofisial, sukarelawan dan penggemar yang hadir," ujar federasi bulutangkis Inggris dilansir situs resmi All England, Rabu 26 Februari 2020.
Selain itu, sesuai konsultasi dengan otoritas terkait dan pihak Arena Birmingham, sejumlah langkah telah, dan akan dilakukan untuk membantu memastikan kesehatan pebulutangkis, official dan penonton yang berkunjung.
"Badminton Inggris bekerja sama dengan Arena Birmingham untuk mengedukasi para penonton begitu di tempat, dan menyediakan pembersih tangan di area bersama, fasilitas harus bersih. Tim venue di Arena Birmingham siap untuk mengambil langkah tegas terhadap siapa pun yang menunjukkan gejala virus, dan kami memiliki rencana dan alur mengenai penilaian, isolasi, tempat keberangkatan, dan pembersihan," lanjut  pengumuman tersebut.
Hadirkan Tim Medis
Sementara itu, Federasi bulutangkis Inggris juga juga menyampaikan bahwa mereka menyediakan  dua petugas medis yang akan dikerahkan untuk tim bulutangkis selama turnamen. Tinggal di hotel yang berbeda, di samping pusat medis dan tim yang melayani di Arena Birmingham.
Â
"Badminton Inggris telah berdialog dengan para pejabat di Bandara Internasional Birmingham dan kami menyadari proses dan prosedur untuk pengunjung yang datang. Badminton Inggris telah berkomunikasi secara teratur dengan tim relawan yang akan bekerja di acara tersebut. Semuanya telah mengkonfirmasi niat mereka untuk menjadi relawan di acara tersebut sesuai rencana," kata mereka.
Baca:Â Peringatan BWF dan Penderitaan Tim Bulutangkis China Akibat Corona