Kans Maharatu Bulutangkis Dunia Pecah Telur di Spain Masters 2020

Tunggal Putri Spanyol, Carolina Marin
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Partai final membara BWF World Tour Super 300, Spain Masters 2020 segera tersaji. Sederet pebulutangkis top dunia berjuang di laga ini.

Salah satu pebulutangkis yang akan berjuang adalah wakil Spanyol dari sektor tunggal putri, Carolina Marin.  Ia adalah satu-satunya wakil tuan rumah yang tersisa di partai puncak ini.

Maharatu bulutangkis dunia itu tampil memukau sejak babak 32 besar. Carolina melibas pebulutangkis Rusia, Natalia Perminova dua game langsung.

Babak 16 besar, hasil positif kembali diraih Carolina. Korban selanjutnya adalah Soraya De Visch Eijbergen dari Belanda, masih dengan kemenangan yang sama dua game langsung.

Partai perempat final, giliran tunggal putri Thailand yang diamuk Carolina. Ia menghajar Phittayaporn Chaiwan dua game langsung.

Semifinal membara, Carolina kembali melibas wakil Thailand, Supanida Katethong dua game langsung. Kali ini ia akan berjuang di partai final kontra Pornpawee Chochuwong.

Pecah Telur di Spain Masters

FInal Spain Masters ini sangat berarti bagi Carolina, ia memiliki peluang besar untuk merengkuh gelar pertama 2020 ini. Sejak awal rangkaian pertandingan BWF, Carolina belum mencicipi manisnya gelar juara.

Malaysia Masters 2020 misalnya, langkah Carolina harus terhenti di partai semifinal awal-awal Januari. Ia diamuk pebulutangkis China, Chen Yu Fei dua game langsung.

Masih di bulan yang sama, nasib Carolina lebih menyedihkan. Ia tumbang di tangan ratu bulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon di Indonesia Masters 2020 lewat drama rubbergame.

Selanjutnya, pekan terakhir di Januari carolina kembali menelan pil pahit. Ia ditumbangkan pebulutangkis Jepang, Akane Yamaguchi lewat drama rubbergame di Thailand Masters.

Kini, tampil di hadapan pendukung sendiri, tentu Carolina tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Gelar ini juga akan menjadi gelar pertama Carolina setelah di tiga turnamen keok.

Untuk diketahui, petaka menimpa Carolina di Indonesia Masters 2019. Ia harus absen kurang lebih tujuh bulan di semua ajang bulutangkis dunia. Carolina mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat bertarungan dengan pebulutangkis India, Saina Nehwal di final Indonesia Masters bulan Januari juga.

Kala itu, Carolina baru bermain dengan angka 10-4. Namun gelar juara melayang karena cedera yang dialami.

Selama masa perawatan, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu terpaksa berkali-kali harus mengubur mimpinya untuk naik podium juara, lebih dari lima turnamen besar bulutangkis dunia dilaluinya tanpa bisa berlaga.

Mikha Angelo Ungkap Pesan Menyentuh untuk Carolina Marin

Mulai All England Open Badminton Championships 2019, Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019, Indonesia Open 2019, Thailand Open 2019. Bahkan dia harus merelakan mahkota juara bertahan Japan Open 2019 melayang.

Baca: Kisah Pilu Ganda Otot Super Dunia dan Juara SEA Games di Spain Masters

Gregoria Mariska Tunjung Temui Carolina Marin
Atlet bulutangkis Spanyol, Carolina Marin mundur di semifinal tunggal putri

Curhat Carolina Marin usai Mundur dari Olimpiade Paris Akibat Cedera: Hidup Terus Berjalan

Atlet bulutangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin meluapkan kesedihannya usai melewatkan peluang mendapatkan medali Olimpiade Paris 2024 akibat cedera.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2024