Nasib Menyedihkan Gadis Jepang Penguasa Emas Bulutangkis Olimpiade Rio

Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA – Sungguh tak dapat dipercaya, penguasa medali emas ganda putri Olimpiade  Rio 2016, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi untuk pertama kalinya terlempar dari ranking 5 besar dunia.

Format Baru Bertabur Bintang, Ajang BDMNTN-XL Sajikan Duel Paten dan Menghibur

Dalam ranking dunia terbaru yang telah diterbitkan Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF, Misaki/Ayaka kini terperosok ke ranking 7 dunia, Sabtu 25 Januari 2020. Mereka turun 2 peringkat dari ranking 5 dunia.

Ranking mereka anjlok drastis setelah gagal mempertahankan tahta juara Indonesia Masters yang telah mereka genggam selama dua tahun beruntun mulai dari Indonesia Masters 2018 hingga 2019.

Pemenang Aqua Cup Wakili Indonesia di Turnamen Badminton Asia Tenggara

Kondisi ini sungguh sangat menyakitkan bagi dara Jepang ini, sebab ini merupakan ranking terburuk yang mereka tempati dalam 8 tahun terakhir. Mereka terakhir kali bercokol di ranking 7 dunia pada 27 desember 2012.

Sebelum ini mereka tak pernah terlempar dari ranking 5 besar dunia. Bahkan, mereka sempat beberapa kali menguasai ranking 1 dunia. Misaki/Ayaka pertama kali menguasai ranking 1 dunia pada 6 November 2014 namun cuma bertahan hingga 13 November 2014.

Manfaat Ajak Anak Main Bulutangkis, Selain Sehat Ajarkan Si Kecil Kreatif Hingga Percaya Diri

Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi

Lalu pada 2 April 2015 mereka kembali merebut ranking 1 dunia dan mampu bertahan hingga 10 Desember 2015, selanjutnya mereka kembali ke ranking  1 dunia pada 17 Maret 2016 dan bertahan cukup lama hingga 19 Oktober 2017. Dan terakhir kali mereka duduki ranking 1 dunia pada 9 hingga 16 November 2017.

Ranking Misaki/Ayaka terus merosot dalam setahun terakhir ini, apalagi setelah mereka kehilangan beberapa gelar juara bertahan.

Di tahun 2018 mereka menjuarai Indonesia Masters, Malaysia Open, China Open, Korea Open dan BWF World Tour Finals. Namun di 2019, hanya mampu mempertahankan gelar juara Indonesia Masters 2019 saja.

Malahan sepanjang tahun 2019, hanya di Indonesia Masters saja mereka mampu naik ke podium juara. Dan ironisnya, mereka mengalami kekalahan di 5 final turnamen berbeda di tahun 2019. Mereka cuma finish sebagai runnerup mulai dari German Open, New Zealand Open, Indonesia Open, China Open dan Korea Masters.

Untuk diketahui selama ini mereka telah meraih 6 gelar juara dan 6 titel runnerup di BWF World Tour. Dan sebelumnya di BWF Superseries mereka berhasil merengkuh 9 tahta juara dan 13 runnerup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya