Rudiger Jadi Korban Rasisme, Pemerintah Inggris Dikecam
- instagram.com/toniruediger/
VIVA – Duel big match Premier League antara Tottenham Hotspur kontra Chelsea pada Minggu malam WIB 22 Desember 2019 ternoda oleh ulah tindakan rasisme penonton terhadap Antonio Rudiger. Bek Chelsea asal Jerman tersebut mendapat pelecehan dan serangan verbal yang menyinggung sentimen rasis.
Dilansir FOX Sports News, akibat insiden tersebut kecaman keras pun datang dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Liga Inggris (PFA) yang bahkan mendesak pemerintah Inggris untuk meluncurkan penyelidikan mengenai proliferasi rasisme dalam olahraga.
"Setelah peristiwa di pertandingan Tottenham Hotspur v Chelsea hari ini, kami jijik dan kecewa bahwa sekali lagi, pertandingan Premier League telah dinodai oleh pelecehan rasisme dari tribun penonton terhadap pemain," tulis sebuah pernyataan PFA.
“Kami percaya, bahwa kini saatnya untuk semua badan pemerintahan bersatu secara kolektif menghentikan aksi pelecehan ini. PFA menyerukan penyelidikan pemerintah terhadap rasisme dan meningkatnya kejahatan rasial dalam sepakbola dengan tindakan segera yang mendesak dari semua pihak terkait di Departemen Kebudayaan, media dan olahraga untuk mengatasi masalah krusial ini,” jelas pernyataan tersebut.
Di lain pihak, manajemen klub Tottenham telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap setiap pendukungya yang terbukti melakukan tindakan rasis. Setelah pertandingan, Rudiger mengecam insiden tersebut dan menyebut oknum penonton pelaku rasisme untuk mendapatkan “pendidikan dasar".
“Sangat menyedihkan melihat rasisme lagi di pertandingan sepak bola, tetapi saya pikir sangat penting untuk membicarakannya di depan umum. Jika tidak, itu akan dilupakan lagi dalam beberapa hari (seperti biasa),” tulis Rudieger dalam postingan di akun Twitter pribadinya, @ToniRuediger.
“Saya tidak ingin melibatkan Tottenham sebagai klub secara keseluruhan dalam situasi ini karena saya tahu hanya beberapa orang idiot yang menjadi pelaku. Saya sangat berharap bahwa para pelanggar akan ditemukan dan dihukum segera, dan di lapangan sepakbola modern seperti Stadion Tottenham Hotspur dengan puluhan kamera TV dan keamanan, harus mungkin untuk menemukan dan kemudian menghukum mereka,” tambahnya.
Sementara itu, kelompok penekan anti-diskriminasi “KickItOut” menawarkan dukungannya kepada penggawa timnas Jerman itu dan memuji tindakan wasit Anthony Taylor atas insiden tersebut.
"Kami mengetahui dugaan insiden rasis pada pertandingan hari ini antara Tottenham Hotspur dan Chelsea," bunyi sebuah pernyataan dari KickItOut.