Kasus Rasis Terhadap Lukaku dan Balotelli Sampai ke FIFA
- VIVA.co.id
VIVA – Kasus rasisme akhir-akhir ini kembali ramai di dunia sepakbola internasional. Striker Inter Milan, Romelu Lukaku dan pemain Brescia, Mario Balotelli menjadi korban atas tindakan fans.
Melihat hal ini, Eks gelandang Manchester City, Yaya Toure tak tinggal diam. ia mengaku telah membahas persoalan ini dengan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).
Sebagai mantan pemain yang juga berkulit hitam, ia menilai fans saat ini lebih bodoh. Seyogyanya di 2019 ini tak ada lagi perlakuan rasis terhadap pemain.
"Fans, orang-orang, sekarang lebih bodoh dari sebelumnya. Tentu saja itu mengejutkan karena kami berada di 2019," ujar Yaya Toure dilansir espn.co.uk, Jumat 20 Desember 2019.
Diakui Toure, kasus rasis ini memang tak mudah untuk ditangani. Meski demikian, penting untuk menertibkan fans yang bar-bar.
"Saya sudah bicarakan dengan FIFA karena ini sangat penting. Ini akan sulit karena cara untuk memenangkan kasus ini akan lama," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Brescia, Massimo Cellino menjadi berita utama setelah menyebut Balotelli sebagai ‘kulit hitam’. Balotelli menjadi sasaran komentar rasis, karena kekalahan timnya oleh Roma beberapa waktu lalu, setelah berselisih dengan pelatih, Fabio Grosso.
Mengutip dari Theguardian, Balotelli telah mengalami rasisme pada awal karirnya di Italia. Dia juga menjadi target dengan nyanyian, selama pertandingan di Verona.
Pertandingan sempat diberhentikan selama beberapa menit, dan Balotelli mengancam akan meninggalkan lapangan setelah marah dengan menendang bola ke arah tribune pada 3 November 2019 lalu.