Jika Juara SEA Games, Evan Dimas cs Bakal Melegenda Seperti Mereka
- instagram.com/rochi21putiray/
VIVA – Laga final cabang sepakbola SEA Games XXX Filipina tak lama lagi akan digelar di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa malam 10 Desember 2019. Dua kekuatan kuda hitam Asia Tenggara, Indonesia dan Vietnam bakal bentrok demi torehan medali emas maha krusial di ajang multievent dua tahunan tersebut.
Bagi publik Tanah Air, duel tersebut sangat berharap bisa berakhir manis untuk armada Garuda Muda demi menghapus dahaga gelar bergengsi di pentas pesta olahraga se-Asia Tenggara kembali tersaji di Rizal Memorial Stadium, Manila.
Di tempat yang sama, tepatnya pada 28 tahun silam sejarah pernah diukir armada Merah Putih kala berhasil memboyong medali emas SEA Games 1991. Torehan itu juga merupakan terakhir kalinya anak-anak Nusantara jadi raja multievent Asia Tenggara yang belum pernah terulang lagi hingga kini.
Namun jika bernostalgia melirik memori indahnya final sepakbola SEA Games 1991, tentunya pencinta sepakbola nasional bakal terkagum-kagum dengan perjuangan skuat yang ketika itu dibesut pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin.
Mengemas semua laga fase grup dengan kemenangan, Rochi Putiray cs mendulang 5 gol dan cuma sekali kebobolan dari 3 kemenangan laga penyisihan melawan Malaysia, Vietnam dan Filipina. Perjuangan lebih keras lagi dilakoni “Class of 91” ini kala menuntas laga semifinal dan final dalam drama adu penalti.
Di semifinal menang adu penalti 4-2 kontra Singapura, sedang di partai puncak berjaya dari Thailand juga dalam drama adu penalti 4-3. Jadilah rangkaian apik kiprah timnas SEA Games 1991 dijuluki skuat bermaterikan deretan legenda Merah Putih yang namanya tetap terukir di hati suporter setia timnas Merah Putih.
Selain Rochi Putiray, mereka antara lain adalah Widodo Cahyono Putro, Robby Darwis, Peri Sandria, Yusuf Ekodono, Bambang Nurdiansyah, Herry Setiawan, Sudirman, Aji Santoso, Kas Hartadi, Hanafing dan penjaga gawang Eddy Harto.
Deretan legenda tersebut sebagian besar mampu menjadi ikon sepakbola era 90an dan kini telah menjadi pelatih dari klub-klub profesional Tanah Air.