Cetak Sejarah SEA Games, PRSI Siap Perpanjang Kontrak Milos Sakovich
- PB PRSI
VIVA – Keberhasilan tim nasional polo air putra Indonesia mencatatkan torehan apik meraih medali emas SEA Games 2019 Filipina menjadi sejarah besar skuat Merah Putih. Ini merupakan medali emas pertama cabang polo air untuk Indonesia sepanjang keikutsertaan di pentas pesta olahraga Asia Tenggara itu.
Tak cuma itu, performa fenomenal Ridjkie Mulia cs berhasil menghentikan dominasi tim polo air putra Singapura yang selalu mampu meraih medali emas dalam 27 kali edisi SEA Games sejak pertama kali dipertandingkan tahun 1965.
Sementara Indonesia, bertanding di cabang polo air sejak 1977 dan ini kali pertama sebagai negara yang pernah mengalahkan Singapura. Tak cuma itu, Indonesia jadi negara pertama yang meraih medali emas polo air putra, selain Singapura.
Torehan cemerlang tersebut pun diapresiasi besar Ketua Umum PB PRSI, Anindya Novyan Bakrie yang menyambut dengan bangga kepulangan skuat polo air Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa dini hari WIB 3 Desember 2019.
Anin menegaskan, keberhasilan meraih emas di SEA Games bukan merupakan target akhir dari PRSI untuk tim polo air putra. Melainkan, kata Anin, sebagai tonggak awal untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
"Setelah kita bisa mendominasi ASEAN, berikutnya di level Asia kita juga perlu tingkatkan. Mudah-mudahan dengan pelatih yang berskala internasional akan membuat kita terus menjadi lebih kompetitif," ungkap Anin.
Anin menambahkan bahwa posisi Milos Sakovich sebagai pelatih masih aman. Terlebih, PRSI memiliki durasi kontrak jangka panjang dengan Milos sejak tahun 2017 lalu.
"Saya rasa yang sudah berjalan baik dilanjutkan dan yang kurang harus diperbaiki. Istilahnya ini belum selesai, kita ini baru mulai, tapi intinya jangka panjang dan kita harapkan (coach Milos) bisa mencetak pemain yang berbobot," ujar Anin.
"Insya Allah (kontrak coach Milos diperpanjang), kondisi tim dan pelatih juga kita perkuat. Makanya, kita akan sosialisasikan untuk jangan tanggung karena kita harus melangkah lebih jauh," jelas Anin.