Luar Biasa, Raja Bulutangkis Dunia Kembali Juarai Fuzhou China Open
- BWF
VIVA – Juara turnamen termahal dunia Indonesia Open 2019, Chou Tien Chen gagal merampas tahta juara Fuzhou China Open dari tangan raja bulutangkis dunia, Kento Momota.
Dalam duel final yang baru saja dilangsungkan di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Minggu sore 10 November 2019, Chou tanpa ampun dihabisi Kento melalui rubbergame.
Sejak game pertama dilangsungkan, terlihat jelas perbedaan kualitas raja bulutangkis dunia Kento Momota meskipun Chou merupakan penguasa ranking 2 dunia. Dengan mudahnya Kento mendominasi pertandingan dengan menguasai perolehan poin. Dengan modal 2 poin beruntun di pembuka game, Kento mampu mempertahankan keunggulan hingga jeda pada kedudukan 11-8.
Setelah jeda berakhir, Kento semakin ganas saja. Usai Chou mendapatkan 1 poin, penguasa ranking 1 dunia itu langsung membalasnya dengan 3 angka beruntun untuk mengubah angka di papan skor jadi 14-9.
Chou kembali meraup 1 poin dan lagi-lagi Kento membalasnya. Kali ini dengan 4 poin beruntun untuk keunggulan 18-10. Meski Chou terus menggempur pertahanan Kento. Namun, sulit baginya untuk menghasilkan poin, akhirnya Kento menyudahi perlawanan Chou pada menit 22 dengan skor 21-15.
Di game kedua Kento kembali memperoleh poin pembuka laga. Tapi kali ini cuma satu angka saja. Namun, Chou secara kontan membalasnya dengan 4 poin beruntun untuk berbalik unggul 1-4.
Malah mendekati jeda Chou bisa mempertahankan keunggulan 3 poin pada kedudukan 4-7. Bahkan saat jeda Chou unggul jauh 6-11.
Tapi usai jeda Kento mulai mengganas, 4 poin beruntun diraihnya dalam sekejap untuk memperkecil ketertinggalan dan skor kini menipis 10-11. Melihat situasi itu, Chou kembali meningkatkan variasi serangan, dua didapatkan untuk mengubah skor jadi 10-13.
Kali ini Kento menghadapi sebuah kendala besar, terlihat sangat sulit sekali baginya untuk menyamakan angka, hingga pertandingan memasuki menit 40, Chou masih unggul 3 angka pada kedudukan 11-15.
Memang Kento sempat memangkas jarak hingga hanya tersisa 2 angka saja memisahkan poin mereka pada skor 13-15. Sayangnya, lagi-lagi Chou bisa memperlebar jarak hingga terapaut 4 poin dengan skor 13-17.
Mendekati akhir game, Kento terus berusaha bisa lepas dari tekanan Chou. Sangat berbahaya baginya jika terus membiarkan Chou unggul. Namun memang Chou sedang menemukan ritme bermain yang efisien untuk menghadang Kento. Hingga menit 44, angka di papan skor tertuliskan 14-18.
Dalam kondisi genting itu Kento berusaha tetap fokus dan mencuri poin sebanyak-banyaknya. Dan sesuatu yang dinanti-nanti akhirnya muncul juga, di menit 47 Kento mendapatkan 3 angka untuk menempel ketat perolehan poin Chou pada skor 17-18.
Hanya saja Kento belum bisa menyamakan angka, malah Chou bisa menuntaskan pertarungan dengan memborong 3 angka untuk merebut kemenangan game kedua dengan poin akhir 17-21. Duel pun harus dilanjutkan melalui rubbergame.
Kekalahan di game kedua cukup membuat semangat Kento untuk memenangkan game terakhir menjadi berkobar. Di game ketiga itu, dia langsung menggempur Chou dan hasilnya Kento berhasil unggul cepat dengan angka telak 5-0. Chou pun tak mau kalah, dia membalas dengan 3 poin beruntun hingga skor menipis 5-3.
Jelang pertengahan game Kento kembali melesatkan skor 7-3. Dan hebatnya hingga jeda Kento mampu mempertahankan keunggulan 11-9.
Usai istirahat dan pergantian arena, Kento kembali melesat jauh pada keunggulan 14-9. Chou berusaha lepas dari cengkraman Kento, dalam kondisi stamina sudah banyak terkuras, dia bisa memangkas jarak skor 15-11.
Mendekati waktu krusial, secara tak terduga Chou berhasil menyamakan poin pada kedudukan 15-15 dan duel kian mendebarkan. Kento berhasil memutuskan rangkaian poin beruntun yang didapatkan Chou, dia kembali unggul tipis 16-15.
Hanya saja keunggulan itu tak lama, Chou kembali menyamakan poin 16-16. Beberapa saat kemudian poin kembali berubah Kento unggul lagi 17-16. Dan Chou juga bisa membalasnya untuk menyamakan skor 17-17.
Namun, di detik akhir Kento memborong 3 poin beruntun dan membuka peluang untuk naik podium juara setelah unggul 20-17. Chou ternyata belum menyerah dia berusaha untuk menggagalkan kemenangan yang sudan di depan mata itu. Sayang upayanya gagal, Kento memenangkan duel itu dengan poin 21-18.
Dengan kemenangan ini, maka Kento Momota mencetak sejarah baru menjadi tunggal putra Jepang pertama yang bisa menjuarai Fuzhou China Open dalam dua tahun secara beruntun. Perlu diketahui, pada Fuzhou China Open 2018, Kento naik podium juara juga setelah di final melibas Chou.
Selain itu, kemenangan ini menambah koleks gelar juara Kento di BWF World Tour 2019 menjadi 8 gelar juara. Dan ini merupakan gelar juara terbanyak untuk sektor tunggal putra.
Ini merupakan duel ke-13 antara Kento Momota dengan Chou. Dalam 12 pertemuan sebelumnya, Kento memborong 10 kemenangan, sedangkan Chou cuma bisa 2 kali meraih kemenangan. Kemenangan terbaru Kento atas Chou terjadi di final Korea Open 2019.
Baca: Jungkalkan Ranking 1 Dunia, Chen Yufei Juarai Lagi Fuzhou China Open