Dahsyat, Praveen/Melati Juarai French Open 2019
VIVA – Sungguh luar biasa, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti baru saja membuat gempar BWF World Tour Super 750, French Open 2019, setelah di final secara mengejutkan menghancurkan juara bertahan sang monster bulutangkis dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Dalam pertarungan yang dilangsungkan di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Minggu malam, 27 Oktober 2019, mereka tampil mengganas setelah sempat dikalahkan di game pertama.
Dalam laga itu, Praveen/Melati membuka pertarungan dengan 2 poin untuk unggul 2-0 dari Juara Dunia dua kali 2018 dan 2019 itu. Namun, keunggulan juara Denmark Open 2019 itu tak berlangsung lama, sebab Zheng/Huang bisa menyamakan angka 2-2. Poin kembali sama kuat 3-3 setelah kedua pasangan sama-sama mendapatkan 1 poin.
Mendekati pertengahan game, Praveen/Melati mendapatkan 4 angka beruntun untuk kembali unggul dari penguasa ranking 1 dunia itu dengan angka 3-7.
Dalam kondisi tertinggal, monsters bulutangkis dunia pemborong 3 gelar juara BWF Super 1000 di tahun 2019 itu mulai mengamuk, mereka menggempur pertahanan Praveen/Melati hingga duet RI itu kelabakan. Efeknya, mereka bisa mendapatkan 5 poin beruntun untuk berbalik ungggul 8-7.
Tapi, karena kurang sabar Zheng/Huang membuat dua kesalahan beruntun. Dan Praveen/Melati berbalik unggul 8-10. Dan akhirnya di jeda Praveen/Melati masih unggul tipis 9-11.
Hanya saja setelah jeda, Zheng/Huang bisa menyamakan angka pada kedudukan 12-12. Praveen/Melati sempat kembali unggul 12-14. Namun itu tak berlangsung lama, Zheng/Huang berhasil meraup 3 poin beruntun dan berbalik unggul 15-14.
Laga kian memanas setelah Praveen/Melati menyamakan angka 15-15. Memasuki waktu krusial poin sama tipis untuk keunggulan Zheng/Huang 17-16. Mendekati akhir game, Zheng/Huang unggul cepat pada angka 20-17.
Pada posisi tertekan itu, Praveen/Melati berusaha bangkit untuk menggagalkan kemenangan lawannya. Dan secara tak terduga, Praveen/Melati berhasil mencipta deuce setelah meraih 3 poin beruntun untuk menyamakan angka 20-20.
Sebuah reli di detik akhir dimenangkan Zheng/Huang untuk membuka kesempatan menang lagi pada keunggulan 21-20. Tapi, lagi-lagi sebuah smes keras dari Praveen membatalkan kemenangan Zheng/Huang karena angka kembali sama kuat 21-21.
Malahan Praveen/Melati berbalik unggul 21-22 setelah pukulan Praveen kembali menembus pertahanan lawan. Tapi Zheng/Huang juga bisa menggagalkan kemenangan Praveen/Melati setelah smes keras dari Huang menghantam tubuh melati, angka sama kuat 22-22.
Zheng/Huang mendapatkan peluang untuk menang untuk ketiga kalinya setelah smes Zheng gagal dikembalikan Praveen, skor berubah 23-22. Dan akhirnya Zheng/Huang bisa menutup game dengan merebut 1 poin terakhir di menit 22 dengan skor akhir 24-22.
Kekalahan dramatis di game pertama tak membuat kendor nyali Praveen/Melati, di awal game kedua mereka kembali tampil garang. Setelah tertinggal 1-0, mereka mendapatkan 3 angka beruntun untuk berbalik unggul 1-3.
Tapi keunggulan itu tak lama, Zheng/Huang bisa menyamakan angka 3-3. Setelah itu angka kembali sama kuat 4-4 setelah kedua pasangan secara bergantian meraup 1 poin.
Hanya saja mendekati jeda, Zheng/Huang meningkatkan serangan, dan efeknya mereka malah bisa berbalik unggul jauh pada kedudukan 7-4. Bahkan mereka bisa mempertahankan keunggulan 11-6 saat jeda dari Praveen/Melati.
Setelah jeda Praveen/Melati semakin tertinggal angka jauh pada skor 13-8. Namun, mereka mampu bangkit, dan secara tak terduga mereka bisa mengejar ketertinggalan untuk menyamakan angka 13-13.
Zheng/Huang sempat unggul kembali tapi lagi dan lagi poin berakhir imbang, kali ini pada kedudukan 15-15. Malah memasuki waktu genting Praveen/Melati berbalik unggul cepat 15-19 setelah Praveen melepaskan serangan smes kencang.
Zheng/Huang berusaha bangkit. Tapi sudah terlambat, Praveen/Melati keburu menuntaskan perlawanan mereka di menit 41 dengan merebut kemenangan 16-21.
Kemenangan di game kedua membuat Praveen/Melati semakin percaya diri, di awal game tambahan atau penentu mereka langsung menggempur pertahanan lawan. Tapi serangan belum maksimal sehingga angka malah didapatkan Zheng/Huang.
Setelah angka sama kuat 3-3. Praveen/Melati malah tertinggal 7-4. Mendekati jeda, Praveen/Melati semakin ganas, Praveen melepaskan smes-smes keras yang mematikan. Alhasil mereka mampu membalikkan keadaan, mereka mendapatkan 7 poin beruntun untuk unggul 7-11.
Usai jeda Zheng/Huang berhasil merapatkan jarak poin jadi 10-11. Namun, dua kesalahan membuat poin mereka kembali tertinggal jauh 10-13. Malah memasuki waktu krusial Praveen/Melati sudah unggul sangat jauh pada skor 11-17.
Bahkan memasuki akhir game Zheng/Huang semakin terperosok jauh pada kedudukan 12-20 dan akhirnya Praveen/Melati menutup laga dengan kemenangan skor akhir 12-21.
Pertarungan ini bernuansa dendam. Sebab, Praveen/Melati pekan lalu mempermalukan Zheng/Huang di perempatfinal Denmark Open 2019. Saat itu Praveen/Melati untuk pertama kali bisa mengalahkan Zheng/Huang. Padahal di 6 pertemuan sebelumnya Praveen/Melati tak pernah bisa menang.
Baca: Geger, Juara Dunia 3 Kali Dibantai Gadis Korea di Final French Open