Luar Biasa, Gadis Belia Korea Hancurkan Juara Bertahan French Open
- BWF
VIVA – Gadis beli negeri ginseng, An Se Young menciptakan kejutan besar di semifinal BWF World Tour Super 750, French Open 2019.
Pebulutangkis berusia 17 tahun ini secara tak terduga menghancurkan juara bertahan French Open 2018, Akane Yamaguchi.
Meski berhadapan dengan penguasa ranking 2 dunia, gadis muda Korea Selatan itu terlihat sangat santai di lapangan. Di awal game memang Akane sempat mampu unggul terlebih dahulu. Tapi setelah An menyamakan angka 2-2, dia mulai menguasai arena.
Bahkan dengan mudahnya di menit 8 An menutup sementara duel di jeda pertengahan game dengan keunggulan telak 5-11. Selepas jeda sang juara bertahan French Open 2018 itu berusaha memperlambat tempo permainan, hasilnya cukup baik, 2 angka didapatkan secara beruntun.
Namun, Akane lagi tertinggal jauh setelah An mendapatkan 2 poin dari bola keberuntungan di net dan sebuah kesalahan pengembalian bola dari Akane, skor berubah 7-13.
Dalam kondisi tertinggal, Akane mulai mengeksploitasi sektor kiri pertahanan An. Dan benar-benar mujarab, Akane bisa menyusul ketertinggalan angka pada kedudukan 12-13.
Duel kali ini semakin alot saja, pertahanan keduanya semakin kuat saja dan laga lebih banyak berlangsung dengan reli-reli panjang. Angka pun masih ketat 13-15 untuk keunggulan An. Memasuki waktu krusial, Akane tak jua bisa menyamakan poin. Dan An masih bisa mempertahankan keunggulan pada kedudukan 15-17.
Mendekati akhir game Akane mulai mengamuk, dia menggempur habis pertahanan juara New Zealand Open 2019 itu, memang An sempat dibuat kewalahan. Tapi dia kembali bisa mengontrol pertandingan dan akhirnya di menit An menghentikan perlawanan di menit 22 dengan kemenangan 17-21.
Kekalahan di game pertama membuat Akane cukup terpukul, meski begitu dia berusaha langsung menekan An Se di game kedua. Alhasil, di awal game Akane bisa unggul cepat 4-1 dari An. Hanya saja keunggulan itu tak bertahan lama, di menit 28 An malah mampu berbalik unggul usai mendapatkan 4 angka beruntun pada skor 4-5.
Hingga jeda pertengahan game An Se masih mampu mempertahankan keunggulan dari Akane dengan angka 8-11. Selepas jeda, Akane berhasil berbalik unggul dari An setelah mendapatkan 5 poin beruntun, angka di papan skor pun berubah 13-11.
Tapi lagi-lagi Akane gagal mempertahankan keunggulan, An kembali mampu menguasai laga setelah mendapatkan 3 poin beruntun untuk berbalik unggul 13-14.
Akane bisa kembali unggul pada angka 15-14. Sayangnya, An bisa menyamakan angka setelah terjadi pertarungan sengit yang membuat Akane terjungkal di lapangan, poin pun sama kuat 15-15.
Hanya saja mendekati akhir game, stamina An terlihat sudah mulai terkuras, banyak sekali bola darinya gagal menyeberang ke lapangan Akane. Efeknya Akane bisa unggul jauh di menit 42 dengan skor 19-16.
Malah di menit 44 Akane mendapatkan peluang untuk bisa merebut kemenangan setelah unggull 20-18. Hanya saja satu poin kemenangan gagal didapatkan. Yang paling mengejutkan, An bisa menggagalkan kemenangan Akane dengan menyamakan angka 20-20.
Setelah menyamakan angka, An malahan bisa berbalik unggul 20-21. Namun, An juga gagal mencuri kemenangan kedua setelah bola pengembaliannya tersangkut di net dan poin sama kuat 21-21.
Duel semakin memanas, reli terjadi dan lagi-lagi Akane dibuat tersungkur di lapangan, An kembali unggul 21-22. Dan akhirnya, An menuntaskan perlawanan Akane di menit 51 dengan merebut kemenangan 21-23.
Dengan kemenangan ini, An lolos ke final French Open 2019 dan di final dia akan bertarung dengan pemenang duel antara Carolina Marin dengan Tai Tzu Ying.
Baca: Mengejutkan, Juara Indonesia Masters Mundur dari Pelatnas PBSI