Penuh Drama, 5 Hal Spesial dari Kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva
- PBSI/badmintonindonesia.org
VIVA – Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akhirnya membawa pulang gelar pertama mereka sejak berpasangan kurang lebih 1,5 tahun belakangan. Praveen/Melati berhasil menjadi juara di Denmark Open 2019 setelah menaklukan wakil China, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dalam waktu 59 menit dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-19.
Berikut ini beberapa hal menarik dari kemenangan Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti tadi malam.
- Pecah telur dari Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping
Pertandingan final Denmark Open 2019 semalam mempertemukan Praveen Jordan/Melati Daeva dengan 'musuh' bebuyutan, untuk ketujuh kalinya. Sebelum memenangkan laga, rekor pertemuan kedua pasangan ini adalah 6-0 untuk keunggulan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Selain itu, pasanan China yang juga unggulan kedua itu sudah tiga kali menjegal Praveen/Melati di partai final selama 2019, yaitu di India Open, Australia Open, dan Japan Open. Dengan kemenangan semalam, maka Praveen/Melati pecah telur dan kini head to head mereka menjadi 1-6.
- Mengalahkan dua raksasa ganda campuran dunia
Gelar juara Denmark Open 2019 juga menjadi spesial karena perjalanan Praveen Jordan/Melati Daeva yang tak mudah. Pasangan ini harus menghadapi raksasa ganda campuran dunia sebelum akhirnya mengangkat trofi kemenangan.
Praveen/Melati berhasil mengalahkan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong yang merupakan unggulan pertama ganda campuran dunia di partai perempat final dengan skor ketat. 18-21, 21-16, 22-20. Mereka juga berhadapan dengan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang merupakan unggulan kedua dunia di final semalam.
- Pembuktian Praveen/Melati
Selebrasi kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva terlihat sangat emosional. Bukan tanpa alasan, karena ini adalah gelar perdana mereka sejak berpasangan 1,5 tahun. Lebih dari itu, pasangan ini jadi sorotan karena kerap kalah dari non-unggulan, ditambah kabar Praveen Jordan yang ditegur keras pelatih sebelum Denmar Open ini.
Praveen Jordan disebut tidak disiplin dan bermasalah dalam urusan komunikasi. Kemenangan ini pun jadi pembuktian Praveen dan Melati.
"Kami akhirnya bisa membuktikan kalau kami bisa," seru Melati Daeva kepada badmintonindonesia.org.
"Ini merupakan gelar pertama kami setelah satu setengah tahun berpasangan. Dan tentu ini akan membuat kami percaya diri di turnamen berikutnya," kata Praveen.
- Penuh Drama
Pertandingan di partai final Denmark Open 2019 juga berlangsung dramatis. Praveen Jordan banjir eror, sering kali servis-nya gagal menyebrangi net yang berakibat sumbangan poin gratis ke lawan.
Makin menggemaskan, karena pasangan ini sudah unggul jauh 14-7 di babak penentuan, namun berhasil disusul 11 poin oleh lawan. Posisi mereka berbalik, jadi 14-18 dan membuat banyak penonton pasrah. Rupanya, mereka masih tak menyerah sehingga berhasil menyalip balik hingga berakhir dengan kemenangan dramatis 21-19.
"Kami terus fokus sebelum poin 21. Belum 21, belum game, kami tidak menyerah," seru Praveen.
- Jadi Play of the Day
Poin terakhir Praveen Jordan/Melati Daeva bahkan dipilih BWF jadi play of the day. Rally final itu berlangsung sangat menegangkan. Kedua pasangan sama-sama ngotot dan berusaha mengambil poin.
Adu drive yang apik, pertahanan jongkok Melati, placing, dan smash Praveen Jordan yang menghujam Wang Yi Lyu membuat semua orang teriak histeris mengapresiasi. Selamat Praveen/Melati!