Final Tragis, Praveen/Melati Juarai Denmark Open

BWF World Tour.
Sumber :
  • PBSI

VIVA – Benar-benar hebat, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akhirnya mempersembahkan gelar juara ganda campuran BWF World Tour Super 750, Denmark Open 2019 untuk Indonesia.

Daftar Lengkap Juara Denmark Open 2024: Pebulutangkis Indonesia Bernasib Tragis

Mereka menjuarai turnamen berhadiah total 775 .000 Dolar Amerika Serikat itu setelah di final menciptakan kejutan dengan mempecundangi ranking 2 dunia Wang Yil/Huang Dong Ping.

Dalam pertandingan yang baru saja dilangsungkan di Odense Sportspark, Odense V, Denmark, Minggu malam 20 Oktober 2019, terjadi laga sengit sejak awal game.

Sikap Terpuji Ratu Bulutangkis Dunia saat Gregoria Cedera hingga Menangis di Denmark Open 2024

Meski cuma berbekal ranking 7 dunia, tapi tak tampak Praveen/Melati gentar menghadapi penguasa ranking 2 dunia itu, terbukti sangat sulit sekali bagi Wang/Huang untuk bisa menguasai arena.

Memang Wang/Huang sempat unggul 6-10. Tapi berhasil diimbangkan Praveen/Melati pada kedudukan 10-10 Bahkan saat jeda pertengahan game saja poin masih menempel 10-11 untuk keunggulan duo China itu.

Mengharukan, Tangis Gregoria Melawan Cedera dan An Se Young di Denmark Open

Usai jeda Wang/Huang sempat melambungkan angka dengan skor 11-13. Hanya saja keunggulan tak bertahan lama, Praveen/Melati membalasnya dengan 4 poin beruntun dan berbalik unggul 15-13. Wang/Huang baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 12, angka di papan skor berubah 15-15.

Memasuki waktu krusial mendekati akhir game Praveen/Melati kembali unggul 17-15. Sayangnya, angka kembali sama kuat 17-17 setelah Wang/Huang merebut 2 angka beruntun. Pertarungan semakin memanas ketika keduanya kembali berbagi angka 18-18.

Hanya saja di sisa waktu secara mengejutkan Praveen/Melati berhasil merebut 3 angka beruntun dan di menit 15 mereka menghentikan perlawanan Wang/Huang dengan angka 21-18.

Wang Yilyu/Huang Dongping.

Kekalahan menyakitkan di game pertama cukup memukul mental Wang/Huang. Apalagi dalam 6 pertemuan sebelumnya, Praveen/Melati tak pernah sekalipun bisa mengalahkan mereka.

Di game kedua mereka meningkatkan tempo pertandingan, serangan smes-smes keras dilancarkan meskipun bola tak cukup matang untuk disambar. Hanya saja terbukti cara itu mampu membuat pertahanan Praveen/Melati jebol, di awal game mereka mampu unggul cepat dengan skor 3-5.

Tak sampai di situ, mendekati pertengahan game Wang/Huang mampu unggul 4 angka, 6-10. Dalam kondisi tertinggal, Praveen/Melati berusaha membendung keganasan lawan sayang hingga jeda mereka masih tertinggal angka 8-11.

Selepas jeda Praveen/Melati belum juga mampu menyamakan angka. Alih-alih mengejar poin, mereka malah tertinggal jauh 11-14. Mendekati akhir game Praveen/Melati berhasil memangkas jarak angka 16-18.

Sayang upaya Praveen/Melati gagal menciptakan kejutan di game kedua ini, mereka dipaksa menyerah dengan angka tipis 18-21, laga pun harus dituntaskan melalui rubbergame.

BWF World Tour.

Di game penentu Praveen/Melati langsung mengamuk sejak awal game, 3 poin didapatkan secara beruntun untuk unggul cepat 3-0 di awal game. Mereka terus mendominasi laga, dan saat jeda pertengahan game mereka unggul jauh 11-4.

Tertinggal angka sangat jauh itu membuat Wang/Huang tak punya pilihan lain selain menggempur habis-habisan lawannya. Memang selepas jeda mereka sempat mendapatkan 3 angka beruntun, Namun dibalas oleh Praveen/Melati dengan 2 poin beruntun hingga skor masih jauh 14-7.

Sayang sungguh sayang, di menit 50 Wang/Huang mengamuk dan malah bisa menyamakan kedudukan 14-14 dan berbalik unggul 14-18 usai mendapatkan 11 angka beruntun.

Praveen/Melati baru bisa mendapatkan angka di menit 52 untuk memperkecil jarak poin 17-18 setelah meraih 3 angka beruntun.

Akhirnya sesuatu yang tragis tercipta di menit 56, Praveen/Melati bisa menyamakan angka 19-19 serta berbalik unggul 20-19.  Dan akhirnya sebuah smes keras dari Praveen menutup final dengan kemenangan Praveen/Melati, 21-19.

Final Denmark Open 2019 merupakan partai final kelima yang dicapai Praveen/Melati sepanjang tahun 2019 ini. Namun, empat final sebelumnya tak pernah dimenangkan, mereka hanya mampu mencatatkan nama sebagai runnerup saja, mulai dari India Open 2019, New Zealand Open 2019, Australian Open 2019 dan Japan Open 2019.

Dan yang mirisnya, tiga final di antaranya Praveen/Melati dikalahkan oleh Wang Yilyu/Wang Dong Ping.

Indonesia sudah lama sekali tak bisa merebut gelar juara ganda campuran Denmark Open, gelar juara pertama dan terakhir didapatkan pada Denmark Open 2001 melalui perjuangan Tri Kusharjanto/Emma Ermawati.

Baca: Kalahkan Juara Dunia, Tai Tzu Ying Juarai Denmark Open 2019

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya