Kejayaan Kevin/Marcus Terancam Fakta Menakutkan Denmark Open
- BWF
VIVA – Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengukir sejarah manis di Denmark Open 2018, mereka berhasil menghapus masa gelap bulutangkis Indonesia di turnamen BWF Super 750 itu dengan mempersembahkan gelar juara yang sudah delapan tahun lamanya tak pernah bisa dibawa pulang ke tanah air.
Di Denmark Open 2019 ini, The Minions memiliki tugas yang cukup berat. Mereka harus bisa mempertahankan gelar juara turnamen berhadiah 775.000 Dolar Amerika Serikat ini.
Memang, jika berkaca dari hasil beberapa turnamen terakhir, penampilan Kevin/Marcus sangat luar biasa. Sejauh ini mereka telah mengantongi 5 gelar juara turnamen BWF.
Tapi yang harus diingat dan diwaspadai Kevin/Marcus. Ada sebuah fakta menakutkan yang terjadi di Denmark Open. Fakta apa itu?
Perlu diketahui bahwa tidak ada seorang pun ganda putra dunia dalam 15 tahun terakhir mampu mempertahankan gelar juara ganda putra Denmark Open. Alias belum ada ganda putra yang mampu juara dua kali beruntun.
Terakhir kali gelar juara didapatkan secara beruntun oleh legenda bulutangkis Korea Selatan, Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon, mereka menjuarai Denmark Open pada 2002 dan 2003.
Setelah era kejayaan Ha/Kim. Memang banyak ganda putra dunia yang berusaha untuk bisa menjuarai turnamen ini dua kali atau lebih secara beruntun. Hanya saja, hal itu tak pernah terwujud hingga saat ini.
Seperti duo tuan rumah, Lars Paaske/Jonas Rasmussen. Mereka sempat merajai Denmark Open dengan merebut 2 gelar juara. Tapi, mereka tak pernah bisa mempertahankan gelar alias tak pernah mampu menjuarai turnamen ini dua kali beruntun.
Lars/Jonas pertama kali naik podium juara pada 2004. Namun di 2005 gelar juara direbut ganda Malaysia, Chan Chong Ming/Koo Kien Keat.
Hal yang sama terjadi pada Chan/Koo. Mereka juga gagal mempertahankan gelar juara di Denmark Open 2006, gelar juara direbut lagi oleh Lars/Jonas.
Dan pada Denmark Open 2007, Lars/Jonas kembali gagal mempertahankan gelar juara. Tahta juara kembali direbut Koo Kein Keat yang telah berganti pasangan dengan Tan Boon Heong.
Nasib serupa dialami Koo/Tan, mereka tak bisa mempertahankan gelar juara di Denmark Open 2008, gelar juara direbut Markis Kido/Hendra Setiawan. Di tahun berikutnya alias Denmark Open 2009, duo Indonesia ini juga tak mampu mempertahankan gelar juara, Koo/Tan kembali merebut tahta juara.
Di tahun 2010, Koo/Tan juga gagal menjuarai Denmark Open secara beruntun. Gelar juara diambil alih duo Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Ternyata Mathias/Carsten juga tak mampu mempertahankan gelar juara di Denmark Open 2011. Gelar juara dirampas ganda putra Korea Selatan, Jung Jae-Sung/Lee Yong Dae.
Memang sejak saat itu Korea Selatan menguasai gelar juara Denmark Open 3 kali beruntun. Hanya saja gelar juara tak didapatkan oleh ganda putra yang sama.
Usai Jung/Lee gagal mempertahankan gelar juara di 2012, akibat direbut Shin Baek Cheol/Yoo Yeon Seong. Begitu juga di Denmark Open 2013, gelar juara kembali gagal dipertahankan, kali ini kembali direbut Lee Yong Dae dengan pasangan barunya Yoo Yeon Seong.
Duet Lee/Yoo juga tak bisa juara dua kali beruntun, sebab di Denmark Open 2014 giliran China yang merebut gelar juara melalui Fu Haifeng/Zhang Nan.
Hanya saja Fu/Zhang juga mampu mempertahankan gelar juara. Di Denmark Open 2015, Lee/Yoo kembali merebutnya. Di Denmark Open 2016, giliran Goh V Shem/Tan Wee Kiong yang berjaya.
Pada tahun berikutnya mereka juga bernasib sama dengan para seniornya, gelar juara Denmark Open 2017 direbut China lagi juga melalui jerih payah Zhang Nan dengan duet anyarnya Liu Cheng.
Dan akhirnya kutukan berlanjut, Denmark Open 2018 juga gagal dijuarai Zhang/Liu. The Minions tampil merebut gelar juara.
Nah dengan rekam perjalanan Denmark Open selama 15 tahun, apakah kutukan tahta juara ganda putra juga akan menimpa Kevin/Marcus di Denmark Open 2019?. Semoga saja tidak.
Baca: Rekor Gila Raja Bulutangkis Dunia, 10 Bulan Rebut 8 Gelar Juara