Mencari Bibit Timnas Lewat Kaderisasi Tingkat Grassroots

SSB Garuda menggelar Garuda Junior Soccer Festival (GJSF) 2019, Walikota Cup.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Prestasi yang diraih oleh Timnas Indonesia U16 yang lolos ke putaran final AFF U16 di Bahrain tak lepas dari kaderisasi sepak bola di tingkat grassroots alias usia dini under twenty (U12).  

Klub Sekolah Sepak Bola (SSB) Bakrie Asahan Berhasil Menjadi Juara Runner Up National Championship

Peran serta Sekolah Sepak Bola (SSB), Academy Sepak Bola atau sejenisnya sangat penting dan menjadi ujung tombak penyuplai bibit-bibit unggul usia muda untuk menggantikan para seniornya di timnas.

Sekolah Sepak Bola Garuda Bogor misalnya. SSB yang genap berusia 3 tahun Desember mendatang ini punya cara tersendiri untuk merayakan kiprahnya di sepak bola usia dini wilayah Jabodetabek Jabar.

Penanaman Pohon dan Coaching Clinic Ada di Behind Football Liga 2 di Padang

Menggandeng Batalyon Infanteri 315/Garuda yang notabene sebagai home basednya, SSB Garuda menggelar Garuda Junior Soccer Festival (GJSF) 2019, Walikota Cup. Tak tanggung-tanggung, piala bergilir walikota dan piala tetap Danyonif 315/Garuda yang menjadi target untuk diperebutkan.

Menurut rencana, GJSF 2019 ini mempertandingkan tiga kategori usia, yakni U10, U11, dan U12.  Tidak kurang dari 24 tim setiap kategorinya siap ambil bagian dalam event yang rencananya akan menjadi agenda rutin setiap tahunnya ini.

Indra Sjafri Turun Tangan Cari Pemain Sepakbola Berbakat di Pesisir Selatan

“Pendaftaran peserta sudah kami buka sejak 15 September lalu.  Dan antusias peserta dari berbagai sekolah sepak bola di kawasan Jabodetabek-Jabar sangat tinggi,” kata Ketua Pelaksana GJSF 2019 Setia Gunawan.  Menurutnya, dikategori U12, jumlah peserta yang terdaftar sudah melebihi target.  Ia mengatakan, kategori U12 ini jumlah peserta dibatasi maksimal 24 tim.   

Event yang berlangsung selama 4 hari ini, yakni Sabtu/Minggu, 9, 10, 16, dan 17 November 2019 akan digelar dengan sistem setengah kompetisi yang akhirnya akan menyisakan 4 semifinalis. 

“Sportivitas dan menolak pencurian umur ini menjadi semboyan kami dalam menggelar GJSF ini.  Kalau sejak dini anak-anak diajarkan untuk berbohong dan melakukan manipulasi data diri, mau dibawa kemana sepak bola Indonesia,” kata Setia.

Menurut Setia, persyaratan yang ditetapkan pihaknya selaku penyelenggara adalah mengacu pada standar syarat pesepakbola usia dini untuk ikut sebuah event.  Copy akte kelahiran, copy Kartu keluarga, copy raport bagian biodata, dan copy NISN yang mesti disiapkan setiap peserta  sebagai bahan screening pemain.  “Nantinya saat event di gelar, berkas asli keempat syarat tersebut mesti dibawa untuk antisipasi apabila ada tim lawan yang melakukan protes atau ingin bukti kevalid an data yang diberikan,” paparnya.

Ditambahkannya, pendaftaran GJSF 2019 ini akan ditutup tanggal 5 November 2019, sehari sebelum proses screening dan technicalmeeting dilakukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya