Kejuaraan Perahu Naga Internasional Diselimuti Kabut Asap Kalimantan
- VIVA/Ngadri (Pontianak)
VIVA – Kebakaran hutan dan lahan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan. Namun, kejadian ini tak menyurutkan niat untuk diadakannya kejuaraan internasional Dragon Boat, di Sungai Kapuas, di Pontianak, Kalimantan Barat.
Adu cepat Perahu Naga ini tetap diselenggarakan, meski area di sekitar lomba masih diselimuti kabut asap, yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan. Penonton juga terlihat antusias menyaksikan jalannya pertandingan, walaupun pandangannya terhalang.
Panitia penyelenggara, Rahmad mengatakan, ada 12 tim yang berlaga pada lomba Perahu Naga yang digelar pada Sabtu 21 September 2019 lalu. Peserta terdiri dari tim lokal, serta negara-negara yang dikenal memiliki tim tangguh.
"Lomba internasional Dragon Boat ini diikuti 12 tim. Ada dari negara tetangga Malaysia, China, Brunei dan Australia," ujarnya seperti dikutip dari VIVAnews, Senin, 23 September 2019.
Daftar Tim yang mengikuti lomba Dragon Boat internasional dari Negara Brunei Darussalam, Malaysia, Australia dan China. Sementara untuk kabupaten/kota yang mengikuti yakni, Kabupaten Kalteng, Kalsel, Makassar Cilacap, Jateng, Pontianak, Mempawah Sambas dan Kubu Raya.
Juara pertama kategori Reggata pada event bergengsi tersebut, kata Rahmad, direbut Kota Pontianak. Sementara itu peringkat 2 diduduki oleh Kabupaten Sambas, dan peringkat 3 Kabupaten Mempawah, serta Kabupaten Kubu Raya menempati posisi peringkat 4.
Salah seorang tim Perahu Naga asal Kabupaten Sambas, Ferry mengatakan, timnya harus puas mendapatkan juara tiga kategori lomba Dragon Boat 22 yang diikuti bersama timnya yang berjumlah 12 orang.
Sementara itu, peserta dari tim Perahu Naga asal Makassar, Lisa mengatakan, dirinya cukup puas dan merasa bersyukut karena timnya berhasil mendapatkan juara 3 dalam kategori Mix.
"Saya cukup puas meraih juara tiga walaupun belum sesuai harapan. Maunya meraih juara satu, tapi dapatnya cuma tiga," ucap Lisa.