Chen Long Tumbang, Juara Dunia Kento Momota ke Final China Open 2019
- Repro Instagram
VIVA – Dua raja bulutangkis dunia beradu sakti memperebutkan tiket lolos ke final turnamen BWF Super 1000, China Open 2019. Mereka adalah juara dunia 2018 dan 2019, Kento Momota melawan juara dunia 2014 dan 2015, Chen Long.
Dalam duel semifinal yang dilangsungkan di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Sabtu sore, 21 September 2019, Chen mencabik-cabik pertahanan penguasa ranking 1 dunia itu dengan smes mautnya.
Kento tampil sangat baik dengan variasi serangan yang sulit dihalau Chen. Namun, Chen juga menggempur pertahanan Kento dengan smes-smes mematikan. Terbukti Kento kewalahan dengan permainan Chen itu.
Duel Kento dan Chen berlangsung kian sengit. Meski Chen sempat tertinggal angka di awal game pertama, tapi di pertengahan game Chen mampu menempel ketat perolehan angka Kento.
Hingga menit 19, laga masih berlangsung ketat dan Kento unggul tipis 16-14. Mendekati pengujung game pertama, Kento tak memberikan kesempatan bagi Chen untuk melepaskan smes. Dia lebih mengefektifkan bola-bola pendek di dekat net untuk menjaga keunggulan dan mencuri poin.
Meski usai tak muda lagi, Chen tetap pemain berbahaya. Di menit 24, dia mampu menyamakan angka 19-19 setelah sempat tertinggal 4 poin dari Kento.
Dan yang paling mengejutkan, usai menyamakan poin Chen malah berbalik unggul. Malahan di menit 25 dia membuat suporter tuan rumah bergemuruh, sebuah smes tajam dari Chen menusuk jantung pertahanan Kento dan di merebut kemenangan dengan angka 19-21.
Kemenangan di game pertama membuat Chen Long semakin percaya diri, di awal game kedua Kento pun diserang terus-terusan. Memang, ada beberapa serangan Chen yang merobohkan Kento. Namun, Kento juga mampu membalasnya hingga menyebabkan perolehan poin mengalir ketat pada angka 4-5 untuk keunggulan Chen.
Di pertandingan kali ini terlihat jelas Chen berusaha mengeksploitasi pertahanan sebelah kanan Kento, beberapa smes Chen ke posisi itu gagal dibendung Kento. Bahkan di menit 41, Chen sudah menutup jeda game dengan keunggulan 6-11.
Usai jeda Kento terlihat tenang meski begitu tampak jelas dia sedang berpikir keras agar bisa lepas dari serangan-serangan mematikan Chen.
Perlahan Kento mulai mengumpulkan poin dari serangan Chen yang gagal dan permainan bola net, hingga akhirnya di menit 46 dia mampu menyamakan angka 12-12 dan berbalik unggul 13-12 usai mendapatkan 6 poin beruntun.
Chen kembali menyamakan angka setelah sebuah smes kerasnya tak mampu dikembalikan Chen, kedudukan pun 13-13. Setelah itu, perolehan poin berjalan sanga irit, ini efek dari semakin berhati-hatinya kedua pemain memainkan ritme.
Bahkan memasuki waktu genting perolehan poin tak jauh dari angka sama. Pada menit 55, setelah angka sama kuat 18-18, Kento berhasil melejitkan angka dan membuka peluang merebut kemenangan game kedua pada kedudukan 20-18. Bahkan di menit 57 Kento menutup game dengan kemenangan 21-18.
Di game penentu, Kento mulai berani menguasai pertandingan, terbukti di awal game saja dia sudah unggul 3-0 dari Chen. Salah satu poin didapatkan dari hasil smes menyilang. Chen membalasnya dia malah berhasil berbalik unggul pada kedudukan 5-6. Namun, saat jeda terakhir Kento berhasil berbalik unggul dengan angka tipis 11-10.
Di game penentu, Kento mulai berani menguasai pertandingan, terbukti di awal game saja dia sudah unggul 3-0 dari Chen. Salah satu poin didapatkan dari hasil smes menyilang. Namun, Chen membalasnya dia malah berhasil berbalik unggul pada kedudukan 5-6.
Namun, saat jeda terakhir Kento berhasil berbalik unggul dengan angka tipis 11-10.
Selepas jeda jelang akhir laga, Chen kembali meningkatkan intensitas serangan terutama smes panjang tajam dan menyulitkan, terbukti serangan itu manjur, 4 poin diraih beruntun dan dia mampu membalikkan keunggulan jadi 11-14.
Kento tak tinggal diam, dia terus berusaha mengajak Chen bermain bola-bola pendek untuk mencari angka dan menguras tenaga Chen. Di menit 80, Kento akhirnya bisa menghentikan keunggulan Chen dengan menyamakan angka 15-15.
Suasana di arena semakin mencekam melihat angka Kento dan Chen yang selalu berakhir sama. Padahal, game sudah akan berakhir dalam beberapa poin lagi. Dan akhirnya di menit 84, Kento melonjakan poinnya 18-16. Chen Long pun dibuat tak berdaya lagi, tepat di menit 86, Kento menuntaskan duel dengan poin akhir 21-16.
Di final nanti Kento akan berhadapan dengan pemenang laga semifinal juara bertahan China Open 2018, Anthony Sinisuka Ginting melawan raja bulutangkis Eropa, Anders Antonsen.
Perlu diketahui, Chen merupakan harapan terakhir tuan rumah untuk bisa menjuarai tunggal putra China Open 2019.
Selain itu Chen sedang mengejar rekor baru menyamakan prestasi Lin Dan untuk bisa 5 kali menjuarai China Open. Selama ini Chen baru 4 kali juara China Open, di tahun 2010, 2012, 2013 dan 2017.
Sementara itu Kento memang sedang melengkapi gelar juara Super 1000, selama ini dia belum pernah bisa juara di turnamen ini. Tahun 2018 dikalahkan Anthony Ginting di final.
Baca: Hasil 5 Pertandingan Semifinal China Open 2019