KPAI Cabut Surat Minta Setop, PB Djarum Diharap Lanjutkan Audisi
- VIVA/Donny Adhiyasa
VIVA – Polemik yang terjadi antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum akhirnya menemukan titik terang. Dipimpin Menpora Imam Nahrawi, pertemuan yang dihadiri oleh Sekjen PBSI Achmad Budiharto, Ketua KPAI Susanto, dan Pengurus PB Djarum digelar di Kantor Kemenpora di Jakarta pada Kamis, 12 September 2019.
Mengutip VIVAnews, pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari solusi agar audisi bulutangkis tetap ada demi regenerasi atlet-atlet udia muda.
"Hari ini kami menggelar rapat koordinasi. Tujuannya adalah mencari solusi agar audisi bulutangkis tetap berkesinambungan, agar ada ketersediaan atlet bulutangkis usia muda," kata Imam dalam konferensi pers usai pertemuan.
Dari pertemuan tersebut akhirnya disepakati bahwa PB Djarum akan tetap melakukan audisi bulutangkis dengan mengubah nama, serta meniadakan logo, merek, dan brand image Djarum. KPAI sendiri sepakat untuk mencabut surat permintaan pemberhentian audisi Djarum seperti yang beredar dan memicu polemik ini.
Berikut poin-poin kesepakatan antara PB Djarum dan KPAI berdasarkan hasil pertemuan yang dipimpin oleh Menpora.
Pergantian Nama Audisi dan Penurunan Brand Image Djarum
PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tanpa menggunakan logo, merk, dan brand image Djarum.
KPAI Cabut Surat Permintaan Pemberhentian Audisi
KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian Audisi Djarum.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenpora, KPAI, dan PBSI juga sepakat untuk memberi kesempatan pada PB Djarum melakukan konsolidasi secara internal untuk melanjutkan audisi di tahun 2020. Sebelumnya, PB Djarum bikin geger setelah mengumumkan pamit, tak lagi menggelar audisi mulai tahun depan, buntut polemik dugaan eksploitasi anak oleh KPAI.