Kisah Pria Muslim dan Kristen RI Gemparkan Dunia di Tengah Isu SARA
- IG Ahsan
VIVA – Lagu Indonesia Raya berkumandang di St. Jakobshalle di Basel, Switzerland. Sang saka Merah Putih terpampang paling tinggi di antara bendera negara lainnya.
Ya, Minggu malam 25 Agustus 2019, dua pria Indonesia membuat gempar dunia. Mereka baru saja berjaya menjadi juara dunia.
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, itulah dua sekawan yang telah mengharumkan nama bangsa ajang kasta tertinggi bulutangkis dunia.
Kemenangan Ahsan/Hendra di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 ini tak diraih dengan cara mudah. Mereka harus berjibaku selama 64 menit untuk bisa naik ke podium juara.
Keringat bercucuran dari tubuh mereka, tenaga mereka terkuras habis. Tapi semua itu akhirnya terbalaskan dengan linangan air mata bahagia.
Tahta juara dunia ganda putra yang diraih Ahsan/Hendra bukanlah untuk mereka semata. Melainkan untuk semua rakyat Indonesia.
Tapi sadarkah kita, bahwa gelar terbaik dunia yang mereka persembahkan untuk bangsa ini diraih dengan sebuah kalimat sakti mandraguna, yakni Persatuan Indonesia.
Tahukah Anda, Ahsan merupakan seorang pria Muslim kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, sedangkan Hendra orang Jawa keturunan Tionghoa beragama Kristen yang terlahir di Pemalang.
Namun, lihatlah. Mereka mampu menyatukan perbedaan itu menjadi sebuah kekuatan besar yang menggemparkan dunia. Mereka mampu menghancurkan isu SARA yang kini sedang melanda Indonesia dengan prestasi yang luar biasa dari luar sana.
Jika dilihat dari usia, mereka bukan pemain muda belia yang memiliki banyak tenaga untuk berjaya di pentas bulutangkis dunia sebesar itu. Hanya saja dengan persatuan akhirnya mereka bisa menghancurkan ganda-ganda muda dunia.
Ketika berlaga, mereka saling membantu, saling dukung dan saling menjaga. Bersalaman dan berpelukan itu menjadi ritual yang rutin mereka lakukan.
Di dada mereka pun terpatri bendera yang sama, bendera Indonesia. Ketika juara pun mereka mengibarkan bendera yang sama, merah putih. Lagu kebangsaan yang mereka nyanyikan pun sama, Indonesia Raya.
Bukan kali ini saja Ahsan dan Hendra memberikan gelar juara dunia kepada negara kita. Sudah tiga medali emas yang mereka bawa pulang ke tanah air.
Bahkan, sudah 12 tahun mereka menjadi ganda putra Indonesia yang mampu merusak dominasi China di kancah bulutangkis dunia.
Lalu, apakah mereka yang masih berkutat dengan isu SARA tahu dengan kisah Ahsan dan Hendra? Apakah mereka sadar besarnya kekuatan dari mencinta bangsa?.
Sekali lagi, bukan cuma tahta juara dunia saja yang didapatkan Ahsan dan Hendra dari kekuatan persatuan yang mereka bangun berdua. Beberapa bulan lalu mereka juga mempersembahkan gelar juara turnamen tertua dunia dari Inggris Raya.
Dengan semua kisah ini, kiranya Ahsan dan Hendra sudah layak menjadi simbol dari pahlawan olahraga pemersatu bangsa. Pahlawan anti SARA. Demi Indonesia jaya.
Baca: Indonesia Bergemuruh, Ahsan/Hendra Rebut Tahta Juara Dunia 2019