Awas, Bulutangkis Jepang Paling Menakutkan di Kejuaraan Dunia 2019
- BWF
VIVA – Jepang menjadi momok paling menakutkan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships 2019. Kenapa bisa begitu?
Lihat saja, memasuki babak perempatfinal. Jepang masih memiliki wakilnya di seluruh sektor yang dipertandingkan.
Di sektor tunggal putra, sang juara dunia Kento Momota masih melenggang mulus tanpa ada yang mampu menghentikannya.
Sedangkan di tunggal putri, juara dunia 2017, Nozomo Okuhara juga masih tak tertandingi di dua laga sebelumnya.
Begitu juga di ganda putra, negeri matahari terbit masih menyisakan 2 pasangan, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dan Takasehi Kamura/Keigo Sonoda.
Semantara di ganda campuran, juara All England Open 2018, Yuta Watanabe/Arisa Higashino juga masih perkasa.
Yang paling luar biasa tentu di sektor ganda putri mereka memiliki 4 wakil. Hebatnya, 3 di antaranya adalah penguasa bulutangkis dunia pemegang ranking 1,2 dan 3.
Di sektor masih ada Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan ranking 8 dunia, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.
Kekuatan menakutkan Jepang ini tentu harus benar-benar diwaspadai Indonesia. Apalagi RI kini cuma menyisakan beberapa pebulutangkis saja.
Saat ini Indonesia cuma menyisakan 1 wakil di tunggal putra, yakni Jonatan Christie. Dua wakil di ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan satu wakil di ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Sekadar diketahui, di Kejuaraan Dunia 2018 Jepang menggondol 2 medali emas. Tahta juara dunia didapatkan di sektor tunggal putra dan ganda putri.
Pertanyaannya, dengan kekuatan seperti ini apakah Jepang akan kembali berjaya? Atau malah tak mendapat medali emas sama sekali?.
Baca: Fajar/Rian Bentrok Vs Si Licik Penakluk The Minions di Kejuaraan Dunia
Format Baru Bertabur Bintang, Ajang BDMNTN-XL Sajikan Duel Paten dan Menghibur
Sederet maestro beken seperti Hendra Setiawan, Greysia Polii, Ashwini Ponnnappa dan bintang ganda putra Korsel Lee Yong-dae siap ambil bagian dalam duel seru bergengsi.
