Perkenalkan Lee Duck-hee, Petenis Tuna Rungu dari Negeri Kpop
- Korea Times
VIVA – Negeri Kpop lagi-lagi membuat gebrakan di dunia. Atlet dari Korea Selatan membuat sejarah di turnamen tenis profesional. Lee Duck-hee, pemain tenis tuna rungu pertama yang berhasil memenangkan debut pertandingan di ATP Tournament.
Lee Duck-hee, pemain berusia 21 tahun itu berhasil mengalahkan Henri Laaksonen pada putaran pertama Winston-Salem Open. Meski bunyi pukulan bola tenis itu terdengar indah, Duck-hee tak pernah bisa mendengarnya. Namun kekurangan itu tak menghalanginya untuk mengalahkan lawannya di lapangan.
Dilansir Korea Times, Kamis, 21 Agustus 2019, debut Duck-hee sebagai pemain tenis profesional sejatinya telah dimulai sejak usianya 15 tahun. April 2017 lalu, dia sempat berada di ranking 130 daftar pemain single profesional di ATP. Sekarang, posisinya berada di ranking 212. Usai mengalahkan Laaksonen, Duck-hee akan melawan petenis yang ada di urutan 40, Huckbert Hurkarcz.
Meski tuna rungu, Duck-hee tidak pernah patah semangat. Dia kerap membuat pertandingan dengan hasil seri sebanyak tiga kali di Grand Slam, termasuk kekalahan dengan nilai tipis dari lawannya saat bertanding di Roland Garros tahun lalu. "Tenis adalah kesempatan terbaik untuk bisa bertahan di kehidupan yang normal," kata dia seperti dikutip Tennis.com.
Duck-hee memang cukup bersemangat jika terkait dengan tenis. Dia menyebut jika banyak orang yang meragukan kemampuannya hanya karena dirinya tuna rungu. Bahkan mereka kerap mengejek kekurangannya itu.
"Saya ingin menunjukkan ke semua orang kalau saya bisa melakukan ini. Banyak orang yang mengolok-olok kekurangan saya. Mereka bilang, saya ga seharusnya bertanding. Pesan saya untuk semua orang yang memiliki kekurangan seperti saya, jangan pernah mundur atau takut. Jika kamu berusaha keras, kamu bisa melakukan apa saja," katanya.
Kisah Duck-hee sempat mendapat perhatian juara dunia, Rafael Nadal, yang mengaku terinspirasi. Juara Grand Slam 18 kali itu pernah mengatakan, saat kunjungannya ke Seoul 2013 lalu, bahwa dirinya sangat mengagumi semangat Duck-hee, yang mentalnya cukup kuat untuk menghadapi kekurangan dalam dirinya.
"Bermain tenis itu adalah tentang bagaimana menghadapi tantangan dan kesulitan. Saya rasa kisah Duck-hee ini tak hanya bisa menginspirasi anak-anak dan pemain junior, tapi juga petenis profesional lainnya," kata dia.