Perjuangan Peserta Klinik Pelatih Loncat Indah, Sambil Gendong Anak

Peserta klinik pelatih loncat indah, Vinka Esti Hermastuti
Sumber :
  • Robbi Yanto/VIVA

VIVA – Klinik pelatih loncat indah bertajuk FINA Clinic For Diving Coaches yang digelar Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI, memang telah rampung digelar pada Senin 29 April 2019. Namun, ada satu kisah menarik yang tidak banyak orang ketahui. 

Hari Ketiga Olimpiade Paris, 19 Medali Emas Diperebutkan di Delapan Cabor

Klinik pelatih loncat indah diikuti oleh 27 peserta dari seluruh Indonesia. Mereka digembleng oleh Instruktur FINA klinik yang berasal dari Australia, sekaligus peraih medali perak Olimpiade 2004, Mathew Helm sejak 25 April lalu.

Pemberian materi dilakukan di dua tempat. Untuk teori peserta dikumpulkan di dalam kelas, sedangkan untuk praktik dilakukan di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK). 

PB Akuatik Indonesia Tinjau Venue PON 2024 di Kolam Renang Selayang Medan

Bagi seorang pelatih, khususnya pria tentunya proses pelatihan ini lazimnya pelatihan-pelatihan sebagaimana mestinya. Namun, bagaimana jika pelatihan ini diikuti oleh pelatih perempuan sekaligus ibu rumah tangga?

Ya, seperti yang dijalani oleh Vinka Esti Hermastuti. Vinka adalah pelatih yang menggendong anak selama mengikuti proses FINA klinik (empat hari). Ibu dua anak asal Surabaya, Jawa Timur, itu tak lelah mengikuti tahap demi tahap pelatihan untuk meng-upgrade ilmu kepelatihan loncat indahnya.

Menpora Dito Harap Pari Sakti Diving International Competition 2024 Cetak Atlet Berprestasi

"Ya, ini lah suka dukanya menjadi pelatih sekaligus ibu rumah tangga. Anak saya dua, pertama Tavisha Syauqina Abimanyu berusia 4,5 tahun, yang ini masih dua tahun Adeeva Myesha Abimanyu. Jadi, dia masih ke mana-mana dengan saya. Latihan pun selalu saya bawa," kata Vinka kepada VIVA.

Untungnya, Adeeva mengerti bahwa sang ibu sedang menuntut ilmu. Selama pelatihan di Jakarta, dia pun tak pernah rewel. "Alhamdulillah, nurut-nurut aja sih yang ini. Kebetulan, dia lebih anteng, jadi tidak mengganggu proses pelatihan di dalam kelas maupun di lapangan," tuturnya.

Mengikuti FINA Klinik ternyata juga menjadi sebuah ajang untuk Vinka melepas rindu dengan suami tercinta. Sebab, mereka jarang bertemu lantaran Vinka di Kota Pahlawan, sedangkan sang suami berkerja di Tangerang, Banten. "Iya Alhamdulillah tidak terlalu jauh juga jaraknya, jadi bisa ketemu, dan suami bisa ketemu anaknya," ucap Vinka sambil tersenyum.

Sekembalinya dari FINA klinik ini, Vinka mengaku banyak ilmu baru yang ia dapatkan. Dari Ibu Kota, dia tak sabar kembali ke daerahnya dan ingin langsung mempraktikkan ilmu kepada para atletnya. 

Vinka merupakan pelatih Pemusatan latihan daerah (Puslatda) loncat Indah yang akan tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang, di Papua.

"Memang saya sudah lama melatih, tapi karena perkembangan zaman, teknik terus berubah. Jadi apa yang pernah saya dapatkan dulu sampai sekarang ada beberapa teknik dasar yang berubah," ungkapnya.

"Kurang lebih seperti apa yang dia contohkan kepada kami para peserta. Kira-kira, saya sudah punya gambaran seperti apa gerakan yang benar," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya