Medali Emas Jadi Harga Mati Siman Sudartawa di SEA Games 2019
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Atlet renang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa tak mau berkompromi soal target yang ia tetapkan di SEA Games Manila, Filipina, November 2019. Medali emas menjadi harga mati buat perenang asal Bali itu di nomor andalannya, 50 meter gaya punggung.
Pada SEA Games 2017 lalu, Siman sukses mendulang emas di nomor tersebut. Dia tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 25,20 detik. Saat itu, Siman mengalahkan perenang Singapura, Zheng Wen Quah, dengan 25,3 detik, dan Paul Le Nguyen dari Vietnam dengan 25,82 detik.
"Targetnya di nomor 50 meter dulu harus dapat emas. Setelah itu baru bidik di 100 meter. Semoga bisa emas juga," kata Siman ketika ditemui di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis 25 April 2019.
Siman saat ini tengah mengikuti Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2019 di Stadion Akuatik, 25-28 April. Pada hari pertama, perenang 24 tahun itu tak terbendung. Di nomor 50 meter gaya punggung, dia mencatatkan waktu terbaik 26,10 detik. Raihan tersebut mendahului Ricky Anggawijaya dengan 26,76 detik dan peringkat tiga dihuni Dwiki Anugrah dengan 27,23 detik.
Siman mengakui catatan waktunya itu belum memuaskan lantaran ia masih mengalami cedera. Dia baru merasakan sakit setelah selesai perlombaan.
"Sama ketika ASEAN University Games 2018 kemarin. Feel-nya kan nggak sakit, tapi jadi gak ada power aja buat lomba. Begitu sampai (naik dari atas kolam renang) baru benar-benar nggak bisa digerakin," kata Siman.