Kisah Pedagang Asongan yang Jadi Calon Pemain Basket Terbaik Dunia
Status migran Charles dan Veronica Antetokounmpo sangat membatasi kesempatan kerja mereka.
"Kami menjual kacamata dan jam. Lalu kami beralih ke CD, DVD. Saya adalah salesman terbaik," kata Giannis dalam acara televisi Amerika "60 Minutes".
"Kalau dagangan kami laku, berarti kami bisa makan."
Antetokounmpo bersaudara dulunya berdagang produk-produk "KW" di jalanan kota Athena. - Getty Images
Meskipun lahir di Yunani, Antetokounmpo tidak secara legal berhak mendapatkan kewarganegaraan. Sampai usianya 18 tahun, ia tidak memiliki kewarganegaraan, karena ia juga tidak punya dokumen identitas Nigeria.
Demi membantu anak-anak mereka berbaur, Charles memberikan Giannis dan Thanasis nama Yunani dan mendorong mereka untuk menjadikan basket sebagai hobi dan pilihan karier, karena anak-anak mereka tumbuh dengan cepat dan basket sangat populer di Yunani.
Giannis mulai bermain basket pada 2007 dan empat tahun kemudian, pencari bakat dari NBA menemukannya di tim divisi dua Yunani, saat berlatih di gelanggang olahraga tanpa pemanas ruangan ataupun air panas untuk mandi usai latihan.
Antetokounmpo, tampak bersama ayah dan saudara-saudaranya dalam foto di atas, direkrut Milwaukee Bucks -biasa disebut Bucks- pada tahun 2013.
Ia ikut serta dalam suatu upacara yang dikenal sebagai "Draft" — semacam reality show di mana tim bergantian memilih pemain baru. Upacara ini disiarkan di televisi di seluruh dunia.
Ia adalah orang asing dan para pakar waktu itu, memprediksi Giannis akan disewakan kembali ke sebuah tim di Yunani untuk menambah pengalaman sebelum bergabung dengan Bucks. Beberapa pakar itu kini tergila-gila pada "Si Gila dari Yunani" dan bicara tentang wingspan Antetokounmpo.