Kisah Geisler, Petinju Asal Papua yang Bermimpi Jadi Juara Dunia
- VIVA/Hendra Saputra
VIVA – Cita-cita Geisler AP untuk menjadi juara dunia tinju semakin dekat. Petinju asal Wamena, Papua ini di Wamena, mulai berlatih tinju sejak kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
Geisler serius menekuni tinju karena ketika masih SD dirinya sering di bully oleh teman-temannya. Kemudian, ia melihat kakak kelasnya berlatih tinju yang membuatnya tertarik.
"Saya berlatih tinju sejak kelas 6 SD. Awalnya saya selalu dirisak teman-teman. Kemudian saya lihat kakak kelas berlatih tinju kok enak," kata Geisler saat ditemui di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019.
Ayah Geisler yang juga mantan petinju semakin menambah motivasinya untuk memenuhi ambisinya menjadi pertarung profesional.
Perjalanan pria kelahiran 20 Desember 1983 ini untuk menjadi seorang petinju tidaklah mudah. Dari belajar pertama, ia baru bisa turun ke ring saat kelas 3 SMP.
Setelah turun di ring untuk pertama kalinya, langkah Geisler juga tidak mudah. Bahkan, ketika itu Geisler kesulitan meraih kemenangan.
Hal tersebut sempat membuatnya putus asa, dan memutuskan untuk berhenti sementara dari dunia tinju.
"Sejak saya turun ke ring pada SMP kelas 3, saya tidak pernah meraih kemenangan. Kemudian pada 2003-2006 saya sempat istirahat karena tidak pernah meraih kemenangan," tuturnya.
Akhirnya Geisler kembali memutuskan untuk kembali berlatih pada 2006, dan memiliki target untuk meraih gelar juara. Di tahun 2009 Geisler kemudian turun ke dunia tinju profesional.
Kini Geisler berupaya meraih prestasi di tingkat dunia. Pada 30 Maret nanti, Geisler akan bertarung melawan petinju Thailand, Theodsak Sinam.
Mereka akan bertarung dalam perebutan gelar juara World Boxing Council (WBC) kelas welter ringan 63,5kg.
"Saya masih siap untuk bertarung meski sudah berusia 35 tahun. Tidak ada kegiatan saya selain berlatih pagi sore bahkan di malam hari," jelas Geisler.
"Melawan petinju Thailand, saya menargetkan bisa mengalahkan TKO dalam tiga ronde," ujarnya.
Jika Geisler berhasil mengalahkan Sinam, maka langkahnya untuk menjadi juara dunia tinju semakin terbuka lebar.
Namun, perjuangan Geisler tidak hanya soal itu saja, ia masih harus dihadapkan dengan minimnya sponsor yang bisa membawanya menjadi petinju kelas dunia. Beberapa langkah sudah ditempuh oleh Geisler, dengan salah satunya adalah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
Manajer Geisler, Yamender Yensenem mengatakan, dari hasil pertemuan dengan Menpora, mereka berjanji akan memberikan dukungan untuk petinju Indonesia.
Berikut beberapa prestasi Geisler di dunia tinju:
1. Tahun 2010, ia meraih gelar Juara Nasional Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) dengan mengalahkan Sahlan Coral.
2. Tahun 2011, Juara Nasional Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) dengan mengalahkan Hery Andriyanto TKO 5 ronde dari 12 ronde.
3. Tahun 2014, Juara KTPI mengalahkan Sonny Manakane KO 2 ronde.
4. Tahun 2014, Juara KTPI mengalahjan Hery Andriyanto menang angka.
5. Tahun 2015, mengalahkan Roy Tua Manihuruk dan jadi Juara Nasional KTPI.
6. Tahun 2016, perbaikan peringkat Asia mengalahkan Sayan Sirimongkon TKO dalam di ronde keempat.
7. Tahun 2017, Juara Nasional KTPI mengalahkan Vincent Olin TKO ronde kedua.
8. Tahun 2018, Juara Nasional KTPI mengalahkan Jack Dolu dalam empat ronde.