Sentuhan Emas Sektor Migas Dongkrak Perkembangan Olahraga Nasional

Atlet boling Indonesia berlatih di Palembang jelang Asian Games 2018
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA – Migas dan olahraga, dua bidang berbeda namun memiliki keterkaitan erat. Sebab, selama ini Pertamina sebagai perusahaan yang memiliki peran besar dalam usaha migas nasional selalu mendukung perkembangan olahraga nasional.

Sebelum Hangus Ganti Tahun, Poin MyPertamina Bisa Ditukar dengan Logam Mulia hingga Motor Sport

Sepakbola, voli, hingga basket, Pertamina terlibat. Peran Pertamina di sepakbola sudah dibuktikan lewat didirikannya Pertamina Soccer School.

Jelas, misi utama Pertamina Soccer School adalah menggembleng bibit-bibit muda sepakbola. Seleksinya pun tak main-main. Mereka harus melalui serangkaian tes untuk selanjutnya dapat kesempatan menimba ilmu di Pertamina Soccer School.

Strategi PIS Ajak Generasi Muda Pesisir Lestarikan Budaya Kelautan

Produknya pun sudah terlihat. Roby Andika, pemain muda Sriwijaya FC musim ini, yang sempat mendapatkan kesempatan main dengan tim senior.

Olahraga lain yang juga mendapatkan perhatian adalah voli. Kontribusi Pertamina terhadap perkembangan voli dibuktikan dari didirikannya tim Jakarta Pertamina Energi.

SPBU Nakal Ditemukan di Yogyakarta, Pertamina Beri Sanksi Penghentian Operasi

Kekuatan JPE di kancah voli nasional tak main-main. Tim putra dan putri mereka dikenal tangguh. Di musim 2017, mereka hampir saja mengawinkan gelar juara. Sayang, tim putri gagal mengalahkan Jakarta Elektrik PLN di final.

Musim 2018, giliran tim putri yang jadi juara. Memang, JPE putri di musim 2018 dipenuhi oleh bintang yang akhirnya menjejali skuat Timnas voli putri.

Pun dengan pelatihnya. M Ansori yang menangani JPE putri, dipercaya untuk membesut Timnas voli putri.

Pertamina juga menjadi sponsor dalam kompetisi Proliga dalam beberapa periode.

Tak cukup di voli dan sepakbola. Pertamina terlibat dalam perkembangan bola basket nasional dengan mensponsori tim raksasa Satria Muda.

Sukses berkiprah di olahraga level domestik, Pertamina mulai menunjukkan sentuhan emasnya dalam kancah internasional.

Asian Games 2018, Pertamina terlibat langsung dalam menyukseskan gelaran prestisius tersebut.

Ada berbagai cara yang ditempuh BUMN ini dalam upaya menyokong Indonesia di kancahAsian Games. Mulai dari dana CSR untuk pembangunan infrastruktur, hingga kucuran dana segar yang bersifat sponsorship.

Pertamina terlibat langsung dalam pembangunan lintasan boling di Kompleks Jakabaring, Palembang. Sebanyak 40 lintasan boling di Jakabaring dibangun dengan dana yang disediakan. Setidaknya, Rp40 miliar dikucurkan.

Jokowi menjajal venue boling di Palembang.

Federasi Boling Asia sudah melakukan sertifikasi terhadap lintasan boling ini. Dan hasilnya, lintasan boling Jakabaring masuk ke dalam venue kelas dunia.

Ditotal, dana sebesar Rp117 miliar dikucurkan Pertamina untuk Asian Games. Dan, itu sudah termasuk dana untuk pembangunan lintasan boling Jakabaring.

"Melalui dukungan ini, Pertamina berharap Asian Games 2018 berjalan lancar. Sehingga, nama baik Indonesia harum di mata internasional," kata Vice President Corporate Communications, Adiatma Sardjito.

Dampak dari keterlibatan Pertamina dalam pembangunan lintasan boling langsung dirasakan oleh para atletnya. Sharon Limansantoso, atlet boling Indonesia, mengakui lintasan yang dibangun oleh Pertamina membantu tim boling Indonesia dalam proses persiapan.

"Sangat menguntungkan karena kami bisa lebih dulu, mencoba venue yang sebenarnya dipakai lomba," kata Sharon.

Pertamina sebenarnya juga terlibat dalam proses promosi Asian Games. Dalam kirab obor, Pertamina menyiapkan 81 tabung elpiji berkapasitas 50 kilogram.

Tujuannya adalah untuk mendukung kelancaran dalam proses promosi Asian Games melalui kirab obor.

Deretan tabung elpiji tersebut dipakai untuk menyalakan obor di sepanjang jalur yang dilalui, tepatnya ada di 43 titik dalam 53 kota pada 18 provinsi.

"Kami memastikan bahan bakar yang dibutuhkan untuk kirab obor tersedia dengan baik," jelas Adiatma.

Memang Dibutuhkan

Kolaborasi dengan BUMN sebenarnya dibutuhkan dalam proses pengembangan olahraga nasional.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara tak selamanya bisa diandalkan dalam proses pengembangan olahraga nasional.

Sebab, dana dari APBN terbatas. Terlebih, olahraga nasional sudah menuju dalam arah yang profesional.

Jika masih bergantung pada APBN, maka sifatnya masih dalam amatir. Seolah, klub atau Pengurus Besar cabang olahraga hanya bisa menunggu untuk disusui oleh daerah dan negara.

Pun, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Penggunaan APBD terbatas sifatnya dalam olahraga.

Sesuai dengan Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri pada 7 Februari 2017 silam, APBD hanya boleh digunakan untuk olahraga yang levelnya amatir. Artinya, penggunaan APBD untuk olahraga profesional dilarang.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berpesan bahwa BUMN wajib hadir di sektor olahraga nasional. Kehadiran mereka sebagai Bapak Asuh dibutuhkan agar mereka bisa memberikan bantuan sponsor dalam menggelar kompetisi dan kegiatan pembinaan lainnya.

"Kalau semuanya bisa tertangani, maka banyak prestasi yang akan datang. Bapak Presiden Joko Widodo menginginkan adanya BUMN menjadi 'Bapak Asuh' dari cabang-cabang olahraga Indonesia. Ini demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia di masa mendatang," kata Imam beberapa waktu lalu.

Uluran BUMN sudah seharusnya terwujud. China contohnya. Olahraga mereka bisa mendunia karena adanya kerjasama dari berbagai pihak.

Elemen negara, termasuk BUMN, mau membantu proses pengembangan olahraga nasional.

Pun dengan Jepang. Beberapa perusahaan negara membantu klub-klub olahraga profesional. Dengan kondisi tersebut, klub bisa lebih tangguh dalam hidup di rimba industri.

Jadi, sudah waktunya bagi BUMN untuk lebih aktif dalam berkontribusi di olahraga nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya