Sepak Terjang M Fadli Penakluk Kecepatan dengan Satu Kaki
- IG M Fadli
VIVA – Muhammad Fadli Imammudin tidak pernah menyangka, pada hari Minggu 7 Juni 2015, menjadi finis terakhirnya di dunia balap motor. Dia mengalami kecelakaan mengerikan saat merayakan kemenangannya di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 seri-2 di lintasan Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Fadli ditabrak dari belakang oleh pembalap Thailand, Jakkrit Sawangswa. Akibat kecelakaan itu, Fadli mengalami cidera parah di kaki kirnya.
Dia pun berusaha untuk menyembuhkan kaki kirinya dengan serangkaian operasi.
"Saya sempat menjalani rekonstrusi untuk menyembuhkan kaki kiri. Dan itu berlangsung selama enam bulan," kata Fadli saat ditemui di Velodrome Manahan Solo untuk persiapan Asian Para Games 2018, yang akan berlangsung di Jakarta selama 8-16 Oktober nanti.
Takdir berkata lain. Fadli harus merelakan kaki kirinya dipisahkan dari tubuhnya.
"Setelah itu saya kemudian harus memutuskan untuk mengamputasi kaki kiri saya. Setelah di rekonstruksi tulang-tulangnya nyambung tapi syarafnya tidak bisa. Kaki saya tidak bisa gerak," tambah pria berusia 32 tahun ini. Â
Fadli mengakui, ia sempat frutasi karena kehilangan satu kakinya. Namun, ia tidak hanya diam begitu saja.
Fadli tetap beraktivitas seperti biasa, dan menjalani hobinya mengayuh sepeda. Ketika itu Fadli masih tetap ingin terjun di dunia balap, ia pun sempat memodifikasi motornya. Namun sayangnya federasi motor dunia (FIM) tidak memberikan izin.
Hingga suatu saat Fadli bertemu dengan mantan pembalap sepeda yang kini menjadi pelatih Fadli, Puspita Mustika Adya. Singkatnya Fadli pun diperkenalkan dengan olahraga khusus bernama Para Sepeda.
"Saya seperti mendapatkan kesempatan kedua. Yang jelas saya bersyukur bertemu dengan Coach Puspita. Saya tidak merasa rendah diri karena jadi atlet difabel, saya juga bisa kok bersaing dengan orang-orang normal," kata Fadli.
Meski sudah fokus mengukir prestasi di Para Sepeda. Tak sepenuhnya Fadli pensiun dari dunia balap motor.
"Yang jelas saya mensyukuri keadaan saya saat itu. Saya tidak meninggalkan dunia balap. Kadang-kadang kalau saya sedang bosan dengan sepeda, saya masih menggeber motor di Sentul," katanya.
Sejumlah Gelar
Hebatnya lagi, ternyata Fadli memang seorang penakluk kecepatan. Meski hanya mengandalkan kaki kanan dan bantuan alat khusus di kaki kiri, Fadli berhasil meraih sejumlah gelar di berbagai kejuaraan Para Sepeda tingkat internasional.
Tahun 2017, Fadli meraih medali perunggu di kelas 1000 meter dan perak di 4000 meter dalam ASEAN Para Games 2017 di Malaysia.
Kini di Asian Para Games 2018, Fadli akan menjadi andalan Indonesia untuk meraih medali emas. Fadli akan turun di nomor men's C4 Pursuit, men's C 1-5 team sprint, dan men's time trial (c4-5) M.
"Saat Asian Game lalu banyak teman saya yang tanya, Fadli kamu turun enggak? Dari situ kan terlihat kalau belum banyak yang tahu soal Asian Para Games. Kemudian saya jelaskan jika saya nantinya akan bermain di Asian Para Games. Saya juga sering memposting Asian Para Games di akun media sosial saya," ujar Fadli. (ren)
Baca: Kisah M Fadli Bangkit dari Tragedi Kecelakaan Sentul
Â