Kisah M Fadli Bangkit dari Tragedi Kecelakaan Sentul
VIVA – Minggu, 7 Juni 2015, pukul 13.58 WIB, sebuah tragedi kecelakaan mengerikan terjadi di lintasan sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, di gelaran Asia Road Racing Championship atau ARRC 2015 seri-2.
Pembalap andalan Indonesia, Muhammad Fadli Immammuddin, ditabrak dari belakang saat melakukan selebrasi usai berhasil mencapai garis finis menjuarai Race 2 kelas 600 cc Supersport ARRC.
Kecelakaan itu terekam dalam siaran langsung salah satu televisi nasional. Tampak jelas, bagaimana pembalap AP Honda Thailand, Jakkrit Sawangswa, datang dari belakang dengan sepeda motornya mengarah ke kiri Fadli. Dan, braaak. Kedua pembalap bertabrakan.
Kondisi saat itu benar-benar membuat penonton tak bisa menahan kesedihan, di tengah lap terlihat Fadli mengerang kesakitan memegangi kaki kirinya. Tim medis berlarian memberikan pertolongan.
Ternyata kecelakaan itu berimbas fatal, motor tunggangannya hancur dan Fadli kehilangan kaki kirinya. Sejak saat itu, karier sebagai pembalap motor Fadli berakhir.
"2015 penuh dgn suka cita, mulai dari podium tertinggi dan musibah di Sentul, dan juga kelahiran jagoan anak pertama. Semuanya diterima dgn bersyukur dan ikhlas karena ini adalah ketetapan Allah SWT. Terima kasih buat keluarga, teman-teman dan team AHRT buat supportnya. Semoga 2016 lebih baik lagi dan sukses buat kita semua. Amin," tulis Fadli di akun media sosialnya beberapa bulan setelah tragedi itu.
Namun, Fadli bukan manusia biasa. Apa yang dialaminya di dunia pembalap motor tak lantas membuatnya frustrasi menjalani kehidupan.
Buktinya, dengan kondisi fisik yang tak lagi lengkap, Fadli membangun cita-cita baru untuk bisa meraih prestasi tertinggi di dunia olahraga.
Fadli akhirnya memutuskan untuk menekuni olahraga balap sepeda. Dengan berbekal alat bantu di kaki kirinya, Fadli dengan gigih melatih diri untuk bisa memacu sepedanya dalam kecepatan tinggi.
Hingga akhirnya, Fadli sukses mencatatkan debut dengan mengikuti Kejuaraan Balap Sepeda 2017 di Bahrain. Fadli turun di disiplin paracycling nomor Individual Time Trial kelas C4.
Dan debutnya di balap sepeda cukup menjanjikan setelah dia menempati peringkat empat dalam lomba yang berlangsung Sabtu 25 Februari 2017
Lalu, pada September 2017, Fadli mewakili Indonesia di Asean Para Games 2017, Kuala Lumpur. Di ajang internasional ini, Fadli memborong empat medali sekaligus, dua perak dan dua perunggu.
"Berusaha keras adalah kepuasan buat saya. Alhamdulillah ya Allah dengan raihan 2 perak dan 2 perunggu. Pengalaman pertama di kompetisi multi event. Medali ini saya persembahkan buat keempat orang tua saya, istri dan anak saya dan keluarga, pelatih dan team support baik sponsors dan teman-teman," tulis Fadli.
Dan, 6 Oktober 2018, Fadli bakal tampil lagi memperkuat tim balap sepeda Indonesia di ajang olahraga empat tahunan Asian Para Games 2018 di Jakarta. Selamat berjuang Fadli 43.