Cerita Pevi Permana, Gagalnya Sanggoe hingga Skateboard di Indonesia

Jason Dennis Lijnzaat & Pevi Permana Raih Perak & Perunggu Skateboard Men's Park
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Atlet-atlet skateboard Indonesia sudah menjalankan tugasnya di Asian Games 2019, dan berhasil mempersembahkan empat medali. Pevi Permana,  veteran di olahraga ekstrem ini mengulas semua performa rekan-rekannya dan juga bicara soal ganasnya skateboarder Tanah Air di Asia

Cabang olahraga skateboard berlangsung pada Rabu 29 Agustus 2018, Indonesia menurunkan enam jagoannya. Mereka adalah Pevi Permana, Jason Dennis Ljinzaat, Sanggoe Darma Tanjung dan Aldwien Angkawidjaya.

Dan dua skateboard cilik putri, Aliqqa Novvery (9 tahun) dan Nyimas Bunga (12 tahun).  Sayangnya, mereka gagal mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada debutnya di Asian Games.

Indonesia meraih dua perak dan dua perunggu. Medali perak dan perunggu di nomor park putra didapat Jason Dennis Ljinzaat dan Pevi Permana Putra. Hal yang sama diraih di nomor street putra dan putri lewat Sanggoe Darma Tanjung dan Nyimas Bunga.

Usai upacara penyerahan medali, VIVA pun berkesempatan ngobrol-ngobrol santai dengan Pevi Permana. Skateboarder senior yang merajai kejuaraan di Indonesia ini diajak membicarakan penampilan rekan kompatritnya dan perkembangan skateboard di Indonesia.

Sanggoe Darma Tanjung Raih Perak Skateboard

(Sanggoe Darma Tanjung raih medali perak)

Sanggoe gagal emas karena salah di trik terakhir, hingga membuat kalah 1 poin saja dari Keyaki Ike (Jepang)?

Anak Kurt Cobain dan Tony Hawk Resmi Menikah

Iya saya nonton, malahan trick yang terakhir saya yang nyuruh.  Jadi kesalahan Sanggoe itu sebenarnya ada di trick kedua, bukan di trick terakhir. Di trick kedua, seharusnya, Sanggoe mencoba yang 'agak aman'. Lalu di trick keempat memang harus nyoba yang itu karena buat nendangin (mengangkat nilai) poin ke (mendapat) 7,4, nggak bisa pakai trick biasa. Itu combo trick harusnya

Nah, kalau Sanggoe nyobain di flat rel atau di rel yang kecil ada risiko, pertama Indonesia kurang pride. Kedua, terlalu memperlihatkan level yang terlalu bawah dan itu role di skate memang engga salah melakukan trick itu. Dan saya kira memang kurang beruntung aja.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Tetapi, itu bukan spekulasi trick-nya Sanggoe juga karena memang trick andalan dia juga. Kalahnya memang tipis, 0,74 poin yang dia butukan. Tetapi, kumaha nya (bagaimana, ya) memang sudah takdirnya. Mungkin, ya.

Kalau penampilan Bunga yang dapat perunggu, terlihat sekali tegang?

Puluhan Skateboarder Unjuk Kebolehan di Go Skateboarding Day

Jangankan Bunga, saya aja tegang. Bunga bagus mainnya, keseluruhan di park dia tidak di belakang dan street di dapat ketiga. Bunga juga baru main skate terus pengalamannya juga belum terlalu besar dan mentalnya baru dibangun, udah bisa juara tiga. Sebelumnya Bunga juga menang di Singapura, juara tiga.

Aliqqa keliatan agak cerewet anaknya, suka sharing-sharing enggak?

Kita sering sharing-sharing trik 6-7 bulan bareng-bareng (di pelatnas), dan ngelatih mental. Kalo skateboard ngelatih terlalu trik memang susah yah, kecuali benar-benar coachnya dari nol. Kaya Tony Sruntul, dia bisa nge-touch. Kalau saya hanya sebatas ngebangun mental. Kalau ada salah-salah trik baru kita koreksi. Kalau step by stepnya trik susah, kalo nge-touch up bisa.

Bunga Nyimas Raih Perak Skateboard

(Nyimas Bunga dan Aliqqa)

Panasnya Palembang?
Sehari 7 jam kita main latihan, di bawah panas terik dan sekarang kepakai. Jepang enggak kuat tahan panas dan tadi amburadul mainnya. Mereka banyak gagal di run. Padahal Sanggoe bagus di run, dan di sini memang kita harus pandai strategi.

Ekspetasi masyarakat terlalu tinggi, tekanannya besar banget?


Ekspetasi masyarakat terlalu tinggi, tekanannya besar banget?

Skateboard tidak bisa nyalahin triknya gagal, dan itu bukan spekulasi. Bukannya dia nyoba hari itu. Bebannya kita besar, saya sendiri berasa bawa barbel banyak di celana. Mau terbang aja, nyampe berat.

Kalau pertandingan kita tidak bawa negara, mungkin lebih ringan dari pada ini. Terserah gua mau kalah atau menang, risikonya gua tanggung sendiri. Satu, ekspetasinya tinggi. Kedua, skateboard Indonesia sendiri baru pertama di Asian Games.

Ke Olimpiade?
Asia untuk yang di tiga besar Asian Games, tiga besar langsung wild card ke Olympic.

Persiapan dan fasilitas skateboard Indonesia?

Dari dulu sekarang, orang luar negeri tuh selalu aneh. Kaya enggak ada fasilitas tapi selalu naik podium. Sanggoe disegani oleh tim Asia, mereka takut sama Sanggoe. Orang Malaysia, Singapura kadang ketar-ketir juga sama kita, karena terfasilitasi penuh dan kita enggak terfasiklitasi tapi bisa berbuat banyak

Minim skatepark, di Bandung?
Itu bukan buat olahraga (skatepark Pasoepati), kanan kiri knalpot. Angin masuk semua. Belum alatnya ga ada, cuma flat doang. Saya berharap di Jawa Barat sendiri bisa terafisilitasi, kita ada 3000 skateboarder. Dan kalau ada fasilitasi, mungkin ada Pevi-pevi lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya