Walau Tak Dapat Emas, Pelatih Skateboard: Tim Indonesia Tidak Gagal
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA - Tim skateboard Indonesia total menyumbangkan empat medali pada ajang Asian Games 2018, namun tak ada emas yang diraih. Walau begitu, pelatih Charles Joaya Kusuma menilai para atlet asuhannya tidak gagal dalam ajang empat tahun ini.
Indonesia merebut medali perak dan perunggu di nomor park putra melalui Jason Dennis Ljinzaat dan Pevi Permana Putra. Hal yang sama diraih di nomor street putra dan putri lewat Sanggoe Darma Tanjung dan Nyimas Bunga pada Rabu 29 Agustus 2018.
Sebenarnya Indonesia berpeluang meraih eamas lewat Sanggoe yang jadi andalan di nomor street. Akan tetapi, Sanggoe hanya mampu meraih skor 30,5 kalah dari Keyaki Ike asal Jepang yang memperoleh skor 31,1 karena gagal di trik terakhir.
Dengan raihan perak itu, Charles sudah amat cukup bagi kontingen skateboard Indonesia meski ditargetkan raih satu medali emas. Menilik usia atletnya dan lawan-lawannya yang memang sudah profesional dengan persiapan yang lebih matang.
"Sebenarnya ini tidak gagal. Kita sebenarnya sudah mendapat medali emas itu lewat Sanggoe. Bisa saya katakan bahwa awal targetnya adalah lolos, karena lawan yang dihadapi tidak sepadan. Lawan kami tuh istilahnya profesional," ujar Charles.
"Dan bisa dilihat, di sini hanya Pevi yang senior. Terakhir ia dapat gelar perunggu di Makau 2007, setelahnya ya muka-muka baru. Artinya, Indonesia harus bangga punya mereka. Kami melihatnya target kami sudah tercapai. Meskipun bukan berupa emas, tapi berupa perjuangan. Selisih 0,5 itu adalah perjuangan. Terima kasih," sambungnya.
Selanjutnya, tim skateboard Indonesia dihadapkan pada Olimpiade 2020 dan skateboarder yang masuk tiga besar di Asian Games mendapatkan wildcard. Adapun SEA Games 2019 masih tentatif lantaran cabangnya belum ditetapkan. (ren)