Mengharukan, Perjuangan Atlet Ini di Asian Games hingga Patah Jari

Dua atlet kabaddi, Agustina Siregar dan Santih Ni Made Praarthini (kiri).
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Tim kabaddi putra dan putri Indonesia telah gugur di fase grup Asian Games 2018. Tim putri dari empat pertandingan hanya satu meraih kemenangan atas Jepang.

Kabaddi Sumut Terbang ke Malaysia Lakoni Uji Tanding, Persiapan Hadapi PON 2024

Sementara itu, tim putra gagal melaju ke babak semifinal lantaran hanya meraih tiga kali kemenangan dari lima laga di fase grup.

Meski demikian, kisah mengharukan datang dari atlet muda kabaddi. Meski gagal mempersembahkan medali, semangatnya patut diapresiasi.

Momen Epik Ketika Pemilik BCA Jadi Nasabah BRI

Ya, dia adalah Santih Ni Made Praarthini Samith. Wanita 16 tahun ini mengalami patah jari tangan. Cedera dialami Santih tepat di jari manis tangan kanan.

Pada Kamis, 23 Agustus 2018, atlet asal Bali ini menjalani operasi. Namun, dia masih tetap ingin membela Indonesia.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Santih mengaku tak akan pernah menyerah berjuang demi Merah Putih. Dia pun bercerita bagaimana kronologi patah jari tangan.

"Cederanya ketika main lawan India, pas pertandingan saya jatuh. Awalnya saya enggak sadar kalau terjadi sesuatu dengan jari manis saya, pas diangkat teman baru saya dengar bunyinya patah," kata Santih saat diwawancarai di GBK, Jumat 24 Agustus 2018.

Dua atlet Kabaddi Indonesia, Agustina dan Santih Ni Made Praarthina.

"Saya kira cuma keseleo, tapi patah. Saya menjalani operasi baru kemarin. Ya orangtua sedih dengar kabar ini," tambahnya.

Menurut Santih, ini menjadi pengalaman berharga. Sebab, menjadi atlet tangguh harus diuji terlebih dahulu.

"Ini pengalaman pertandingan pertama, tapi saya enggak kapok, hanya sedikit trauma. Nanti kalau sembuh saya ingin main lagi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya