INAPGOC Ingin Tiru Kesuksesan Paralimpiade London 2012
- VIVA.co.id/Zulfikar Husein
VIVA – Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) menjadikan Paralimpiade London 2012 sebagai acuan penyelenggaraan Asian Para Games 2018. Direktur Divisi Sport INAPGOC, Fanny Riawan, menganggap penyelenggaraan Paraliampiade di London merupakan multievent yang terbaik.
Menurutnya, Olimpiade dan Paralimpiade 2012 merupakan yang paling terbaik dalam menjalankan konsep mendahulukan kepentingan atlet.
"Perbandingan kami adalah Paralimpiade 2012 di London, yang sampai saat ini dianggap sebagai paralimpiade terbaik sepanjang sejarah modern. Di London ada konsep 'put the athletes first'. Artinya, atlet itu segalanya," kata Fanny, kepada wartawan, di Media Press Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018.
Fanny pun menambahkan bahwa INAPGOC akan berupaya sebaik mungkin untuk memberikan rasa nyaman kepada atlet penyandang disabilitas yang menjadi peserta Asian Para Games 2018.
Di lingkup ajang olahraga terutama para games, keberhasilan penyelenggara memberikan kenyamanan dapat dilihat dari tanggapan atlet dengan disabilitas paling tinggi yakni atlet yang menderita paraplegia atau kelumpuhan di bagian bawah tubuh. Sebab, atlet dengan paraplegia menjadi atlet disabilitas dengan pergerakan paling terbatas.
"Kalau atlet paraplegia bisa merasa nyaman, Insya Allah semua atlet Asian Para Games lain merasa sangat nyaman," ucapnya.
Demi mencapai tujuannya, INAPGOC menerapkan kebijakan evaluasi per hari, sebelum dan saat pelaksanaan Asian Para Games 2018. Evaluasi ini melingkupi hal-hal paling kecil, termasuk masalah tempat sampah.
"Jadi setiap hari ada ulasan kegiatan harian atau 'daily review activities', bahkan sampai urusan tempat sampah. Ini dilakukan karena kami ingin Asian Games 2018 bisa digelar dengan benar-benar sempurna," tuturnya.