Terjatuh Saat Latihan, Atlet Paralayang Meninggal Dunia

Paralayang
Sumber :
  • TVOne

VIVA – Cherly Aurelia, (19 tahun) atlet paralayang junior asal Kabupaten Jombang, meninggal dunia saat melakukan latihan paralayang atau paragliding di Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur, pada Selasa, 12 Juni 2018. Ia diduga jatuh dari ketinggian 150 meter.

Misteri Tewasnya Atlet Paralayang yang Jatuh di Malang

"Dugaan sementara berdasarkan informasi di lapangan, korban terjatuh karena angin kencang yang membuat parasut korban tertutup. Ia jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter hingga 100 meter di bukit di sekitar dari areal pendaratan," kata Kasat Reskrim Polres Batu, Ajun Komisaris Polisi Anton Widodo.

Cherly merupakan rombongan atlet paralayang dari Kabupaten Jombang yang berlatih di Gunung Banyak sejak, Sabtu lalu, 9 Juni 2018. Rencananya, hari ini adalah latihan terakhir rombongan yang berjumlah 10 orang itu.

Jadi Bupati Mahulu Terpilih, Owena Mayang Siap Rangkul Seluruh Parpol: Mohon Dukungannya

"Tujuan mereka ke Kota Batu memang untuk berlatih. Rombongan dari Kabupaten Jombang berjumlah 10 atlet. Korban sudah memiliki lisensi terbang paralayang atlet junior. Rencananya hari ini hari terakhir mereka berlatih," ujar Anton.

Saat ini polisi sedang melakukan identifikasi, korban diketahui mengalami luka dibagian dada dan tulang belakang. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu untuk dilakukan autopsi.

Deretan Perayaan Natal Selebriti: Ada yang Pilih Kebaktian Intim di Villa Pribadi

"Kita masih selidiki penyebab kecelakaan apakah kelalaian dari diri sendiri atau instruktur. Karena kan kalau berlatih harus ada pengawas yang berlisensi lebih tinggi. Kalau force majour memang orang tidak bisa memperkirakan," papar Anton.

Sementara, Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, Marsma TNI, Andi Wijaya, menegaskan pihaknya akan melakukan investigasi penyebab kecelakaan Cherly. Menurutnya investigasi perlu dilakukan agar kejadian serupa bisa diantisipasi.

"Kejadian seperti ini kan jarang. Kita juga pengen tau apa penyebabnya agar kedepan kita bisa antisipasi. Pada dasarnya paralayang olahraga yang berbahaya perlu persiapan yang matang. Kalau tidak ditangani dengan benar akan berbahaya," kata Andi.

Menurut Andi, jika semua prosedur penerbangan atlet paralayang dijalankan dengan baik ia memastikan tidak ada masalah. Ia mengaku belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

"Tapi kita akan segera melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan data dan akta agar mendapat rekomendasi. Kejadian kan baru tadi pagi kita masih menunggu input dari bawah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Komandan Lanud Abdurahman Saleh, Malang itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya