Istora GBK Ganti Nama, Menpora: Jangan Hilangkan Sejarah
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Wacana bergantinya nama Istora Gelora Bung Karno (GBK) yang berada dalam Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, terus bergulir. Perdebatan memunculkan pro dan kontra.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, akhirnya angkat bicara. Dia meminta agar nama Istora (Istana Olahraga) yang sarat dengan sejarah tidak dihilangkan begitu saja.
"Apapun dan siapapun tidak berhak untuk mengubah nama ini karena di sini ada pengorbanan, darah dan air mata untuk membangun GBK," ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam mengajak semua pihak untuk bersatu mempertahankan nama Istora. "Karena itu kita harus bergotong royong dan bersatu padu mempertahankan nama ini," tuturnya.
Pengelola Pusat Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) berencana menjual nama Istora kepada pihak swasta. Tujuannya adalah mencari pemasukan tambahan usai renovasi yang dilakukan.
Bagi Imam, ide tersebut tidaklah masuk akal. Seharusnya PPK GBK punya jalan lain untuk mencari pemasukan guna membiayai perawatan.
Imam mengingatkan, di Istora sejumlah prestasi ditorehkan oleh atlet-atlet Indonesia. Salah satunya adalah petinju Tanah Air, Ellyas Pical mengalahkan Chun Ju Do asal Korea Selatan pada 3 Mei 1985.
Berkat kemenangan itu, sebanyak 12.000 pasang mata yang memadati Istora berpesta. Karena akhirnya Indonesia memiliki petinju yang mampu merebut gelar juara dunia untuk pertama kali.
PPK GBK memang ditugaskan untuk menggenjot pemasukan agar bisa membiayai perawatan. Sejumlah langkah telah diambil, termasuk meningkatkan uang sewa.
Sebagai contoh, sewa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) mencapai Rp500 jutaan. Belum lagi penyewa harus lebih dulu menjaminkan uang Rp1,5 miliar yang akan berkurang jika ada kerusakan.
Bukan cuma itu, Lapangan ABC yang biasa disewakan juga melonjak drastis harganya. Untuk sewa dua jam, kategori pagi, sore, dan malam berbeda harganya.
Untuk yang termahal, dipatok seharga Rp700 ribu (pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB). Sedangkan yang termahal mencapai Rp3,8 juta. Harga tersebut belum termasuk pajak.