Kabaddi, Olahraga Mirip Galasin yang Tembus Asian Games
- Dhaka Tribune
VIVA – Publik mungkin masih asing dengan cabang olahraga Kabaddi. Maklum saja, olahraga ini memang tak populer di Indonesia.
Kabaddi merupakan olahraga yang berkembang di kawasan Asia Selatan, khususnya India. Di India, Bangladesh, dan sekitarnya, olahraga ini sangat populer. Begitu laporan Dhaka Tribune.
Bahkan, mereka memiliki kompetisi profesional yang kerap ditonton banyak orang secara langsung dan lewat tayangan televisi.
Sepintas, olahraga ini mirip dengan permainan galasin atau gobak sodor yang berasal dari Indonesia. Memang, sedikit mirip.
Hanya saja, jika galasin dimainkan oleh tiga hingga lima orang, Kabaddi membutuhkan personel yang lebih banyak. Setiap tim diperkuat oleh tujuh pemain, dan tiga di antaranya jadi cadangan.
Aturannya seorang pemain yang disebut raider yang masuk harus menyentuh satu lawan atau lebih. Saat menyentuh lawan, sang raider harus menahan napas dan merapal kata "kabaddi, kabaddi, kabaddi."
Tim yang diserang harus bertahan dengan cara menahan sang raider lewat teknik gulat dan menjatuhkannya ke lantai. Ada risiko saat bertahan, yakni yang menyentuh raider akan dianggap keluar dari permainan.
Jika raider berhasil kembali ke area sendiri, usai menyentuh satu orang lawan atau lebih, baru tim tersebut mendapat poin.
Luas lapangan Kabaddi juga memiliki ukuran berbeda. Untuk pria, luas lapangannya adalah 10x13 meter. Sedangkan wanita adalah 8x12 meter.
Di Asian Games, Kabaddi sudah diselenggarakan sejak 1990 silam. India menjadi tim tersukses dengan mengoleksi tujuh medali emas. (one)