PB ISSI Fasilitasi Komunitas Sepeda ke Kejuaraan Asia
- VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah
VIVA – Dengan semangat membuka diri kepada seluruh komunitas sepeda di Indonesia, PB ISSI untuk pertama kalinya memfasilitasi pengiriman atlet komunitas untuk berlaga di Asian Cycling Championships 2018 Road & Paracycling, yang berlangsung di Nay Pyi Taw, Myanmar, 6-12 Februari 2018.
Dua atlet komunitas yang ikut berlaga di Myanmar adalah Roy Aldrie Widhijanto dan Frederick Murtanu dari klub KGB Sepeda Kita. Mereka akan turun kelas master 35-39 tahun.
Semua berawal dari gowes bareng komunitas KGB di mana Roy dan Frederick bergabung. Atlet paracycling nasional, M Fadli, juga kerap gowes bareng bersama mereka. Dari sanalah, keduanya mendapat informasi bahwa Kejuaraan Asia di Myanmar juga melombakan kelas master.
“Fadli cerita bahwa tahun ini ada event kejuaraan Asia di Malaysia dan Myanmar. Kemudian, saya cek website dan ternyata di Myanmar ada kelas master. Saya mencoba untuk daftar langsung. Tapi untuk mendaftar harus melalui federasi nasional, yaitu PB ISSI,” kata Roy dalam rilis yang diterima VIVA.
Lalu, Fadli memperkenalkan Roy kepada manajer timnas Budi Saputra. Setelah itu, pendaftaran untuk berlomba di Myanmar pun beres.
Seperti juga anggota komunitas sepeda di Indonesia pada umumnya, Roy juga pernah mengikuti berbagai balapan. Salah satunya kejuaraan nasional di Singapura untuk nomor Individual Time Trial di kelas master.
Menghadapi kejuaraan ini, Roy tidak melakukan persiapan khusus karena setiap hari sudah berlatih dengan KGB. Apalagi, KGB juga memiliki tim balap.
Dengan jumlah komunitas penggemar sepeda di Indonesia yang sangat banyak, PB ISSI memang terus berusaha membuka diri agar anggota komunitas juga mau terlibat membangun prestasi balap sepeda nasional. Bagi mereka yang ingin menyalurkan hobi, PB ISSI memiliki kegiatan cycling for all atau bersepeda untuk semua, seperti yang juga menjadi program badan balap sepeda dunia, UCI.
Sementara itu, untuk yang masih ingin mencicipi kompetisi PB ISSI juga siap memfasilitasi mereka untuk berlomba di kelas master atau open. Salah satu kewajiban bagi yang ingin mengikuti kompetisi adalah memiliki lisensi ICF dan/atau UCI dengan cara mendaftar di situs web resmi PB ISSI atau di sekretariat PB ISSI.
“Pada prinsipnya PB ISSI terbuka untuk semua penggiat sepeda, tak terbatas pada prestasi saja. Buat para pehobi, ada program cycling for all. Buat yang masih ingin berkompetisi juga ada wadahnya. Dan tentu saja kami terbuka juga untuk mereka yang ingin menyumbangkan tenaga dan dana untuk kemajuan balap sepeda nasional,” ujar Budi.