Magis Britama Arena Jadi Ambisi Pelatih CLS untuk Juara
- VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah
VIVA.co.id – Kegembiraan tampak terlihat di wajah pelatih CLS Knights Surabaya, Wahyu Widayat Jati. Pria yang akrab disapa Coach Wahyu ini, untuk kali pertama berhasil merebut gelar juara Indonesia Basketball League (IBL) dengan status ebagai pelatih.
CLS Knights Surabaya memastikan gelar juara IBL 2016, usai di game ketiga final mengalahkan Pelita Jaya Energi Mega Persada (EMP) Jakarta. Dihelat di Britama Arena, Jakarta, Sandy Febriansyakh cs menang 67-61, Minggu 29 Mei 2016.
(Baca juga: Penantian 70 Tahun, CLS Knights Surabaya Sukses Juara IBL)
Sosok Coach Wahyu memang punya arti penting di balik kesuksesan CLS Knight tampil impresif di ajang IBL musim ini. Bagaimana tidak, setelah berhasil memimpin klasemen di regular season, CLS Knight menyempurnakan performa apiknya dengan gelar juara.
Menurut Coach Wahyu, gelar juara ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukannya bersama tim selama 10 bulan kompetisi tertinggi bola basket Indonesia. Percaya, adalah kata yang menurut Coach Wahyu senantiasa dipegangnya hingga berhasil mendaratkan gelar bagi CLS Knights.
"Membuat sejarah itu tidak mudah. Kalau punya mental juara, bagaimana pun dan apa pun situasinya, kita pasti jadi yang terbaik," tegas Coach Wahyu kepada wartawan usai pertandingan.
"Saya tahu saya ini rookie coach, tapi saya coba untuk membuktikan diri saya. Saya terus kerja, kerja, dan kerja, untuk bisa mencapai hasil yang terbaik," tandasnya.
Coach Wahyu yang semasa masih aktif sebagai pemain adalah legenda hidup klub Satria Muda Jakarta, ternyata punya ambisi khusus dalam laga final ini. Laga puncak yang digelar di Britama Arena, yang merupakan markas dari Satria Muda, memberi motivasi tersendiri buat Coach Wahyu.
"Ya, this is my home, ini rumah saya. Saya dulu dibesarkan Satria Muda, dan sekarang setelah jadi pelatih laga final musim ini dimainkan di sini. Jadi, saya seperti main di rumah saya sendiri. So, this is my home," kata Coach Wahyu.