Mimpi Dua Pembalap Muda Indonesia Berlaga di F1

Pebalap muda Indonesia Kezia dan Keanon Santoso
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Dua pembalap muda Indonesia, Kezia dan Keanon Santoso, tentu sudah tak asing lagi bagi para pecinta olahraga di Indonesia. Di usia mereka yang terbilang muda, keduanya kerap mendulang prestasi, baik di dalam maupun luar negeri.

Berawal dari keisengan dua saudara ini, ternyata menjadi pintu awal Kezia dan Keanon mencintai dunia balap, khususnya Gokart.

Kezia Santoso, lahir 7 September 1998 lalu, dijuluki Srikandi Gokart. Dia sempat memenangkan beberapa balapan bergengsi, seperti Formula 4 South East Asia Championship. RMC Asia Championship, Rotax Junior 2013. Asian Karting Open Championship - Rotax Max Junior 2011, dan Asia Rok Cup Championship.

Sedangkan Keanon, dia memulai karir balapan di usia sembilan tahun. Kecintaannya terhadap dunia balap membuat mimpi remaja 17 tahun itu dapat mengharumkan nama bangsa. Kini, Keanon giat berlatih mengikuti berbagai macam seri kejuaraan, baik dalam maupun luar negeri.

Kejuaraan yang pernah diraih Remaja kelahiran Jakarta, 19 Juni 2000 itu di antara, juara satu Nasional Champion 2016, juara satu Overal Minirok Champion, juara satu Indonesia Rok Cup Champion Seri 2, juara satu Indonesia Rok Cup Champion Seri 4, dan juara satu Singapore Rok Cup Champion 2017.

Keduanya masih mempunyai mimpi besar yang belum terwujud, yaitu tampil di ajang adu jet darat tercepat paling bergengsi di dunia, yaitu Formula 1. Mereka ingin tampil seperti sang sepupu Rio Haryanto. 

Keanon mengaku sangat memimpikan bermain di ajang tersebut. Untuk itu, dia terus berupaya menampilkan yang terbaik di setiap kejuaraan.

"Saya memang mempunyai mimpi balapan di Formula 1. Ketika saya bisa mencapai itu nanti, saya hanya meminta satu hal, pemerintah harus benar-benar memperhatikan bakat muda dari pembalap Indonesia," ujar Keanon, saat diwawancarai VIVA.co.id, Rabu 27 September 2017.

WN Singapura Tewas saat Main Gokart di Batam, Rambut Tersangkut Roda hingga Tercerabut

Keanon menegaskan, langkahnya untuk mengarumkan nama bangsa perlu didukung, karena dengan adanya perhatian akan membuatnya lebih semakin yakin dalam meraih mimpinya.

"Kami ingin perhatian pemerintah, setidaknya jika kami telah berjuang dan menghasilkan prestasi yang gemilang. Dukungan moril maupun materil sangat kami butuhkan untuk menggapai mimpi kami," ungkap siswa kelas tiga di Global Sevilla Scholl, Pulomas itu.

Lewati Tujuh Pegokart, Qarrar Firhand Finis 10 Besar Balapan Profesional Pembuka di 2024

Sementara itu, Kezia juga mengaku mempunyai mimpi yang sama. Namun, saat ini dia memilih fokus kuliah di University of Huddersfield, Inggris. Sembari kuliah, Kezia ingin mencari tim yang handal untuk karirnya di dunia balap.

"Saya ingin fokus di jurusan Psikologi dulu, namun sembari itu saya ingin mencari tim yang handal di sini," kata Kezia.

Sirkuit Gokart di Dalam Gedung Medan, Wadah Regenerasi Pembalap

Untuk diketahui, 11-14 Oktober mendatang, Keanon akan berangkat ke Italia, mengikuti kejuaraan 'Rok Cup World Championship' di South Garda Lonato. Sementara itu, sang kakak akan melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa baru dan akan meninggalkan dunia balap dalam beberapa waktu. (asp)

Kompetisi rancang bangun gokart PLN ICE 2024

Adu Rancang Bangun Gokart Listrik antar Perguruan Tinggi Langsung Digeber di Sentul

Ajang tahunan PLN Innovation and Competition in Electricity (PLN ICE) kini menggelar adu rancang bangun gokart listrik yang diikuti oleh 52 tim dari perguruan tinggi.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024