Filosofi Nomor 69 Milik Nicky Hayden
VIVA.co.id - Legenda MotoGP, Nicky Hayden, telah meninggal dunia pada 22 Mei 2017. Hal yang diingat dari pembalap asal Amerika Serikat tersebut adalah nomor 69. Ternyata ada alasan di balik pemilihan nomor itu.
Hayden menggunakan nomor tersebut pada motor balap yang ditungganginya. Sama seperti yang digunakan sang ayah, Earl Hayden. Earl pun membeberkan alasan mengapa nomor 69 yang menjadi pilihannya.
"Saya sering terjatuh, jadi saya butuh nomor yang bisa dibaca sama, baik dari sisi atas maupun bawah," kata Earl Hayden, seperti dikutip dari BBC Sport.
Baca juga: Ucapan Duka Cita Pembalap MotoGP dan F1 untuk Nicky Hayden
Earl Hayden adalah seorang pembalap dirt track, dan dia juga yang mengenalkan serta mendukung Nicky ke dunia balap. Hayden akhirnya naik kasta MotoGP pada 2003, dan sukses meraih gelar juara dunia pada 2006 bersama Repsol Honda.
"Orang tua saya banyak berperan dalam karier saya. Ada banyak hal yang menyakitkan dan saya harus siap untuk menderita karena berkompetisi tak selalu tentang kesenangan dan kebahagiaan," ujar Nicky kala itu.
"Dan ketika saya memenangkan titel juara dunia, saya pergi ke garasi tim sebelum pemberian penghargaan. Saya melihat spanduk bertuliskan 'Nicky Hayden juara dunia', kemudian saya tak bisa berkata-kata," lanjutnya.
Hayden sempat tak memakai nomor 69 di musim 2007, dan memilih nomor 1 karena merupakan juara bertahan. Namun, pada musim selanjutnya kembali menggunakan nomor warisan sang Ayah hingga saat beralih ke ajang World Superbike pada 2016.
Baca juga: Nicky Hayden Meninggal, Netizen Soroti 'Kutukan' Gol Ramsey
Selama berkarier di MotoGP, Hayden pernah membela tim Ducati dan Aspar. Tercatat, Nicky Hayden sudah meraih 28 podium, tujuh catatan waktu tercepat, lima pole position dan tiga kali kemenangan. (ase)
Marc Marquez Percaya Diri Bisa Juara Dunia 2025, Tapi Bagnaia Tahu Rahasia
Marc Marquez menjalani musim ini dengan agresif, dan berhasil menunjukkan taringnya. Hingga berambisi jadi juara dunia di musim depan bersama Ducati Lenovo, tapi Bagnaia.
