Latihan Resmi F2, Sean Gelael Sempat Torehkan Waktu Tercepat
VIVA.co.id – Pembalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael tampil cukup konsisten pada sesi latihan resmi pertama balapan F2 di sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol. Pembalap tim Pertamina Arden ini juga terlihat cukup nyaman dengan mobilnya yang bisa dipacu dengan catatan waktu tercepat satu menit 30,160 detik.
Pembalap berusia 20 tahun ini bahkan sempat menorehkan rekor waktu tercepat di sektor tiga dengan catatan waktu 30,158 detik, sebelum akhirnya dipatahkan oleh pembalap Racing Engineering Gustav Malja. Selain untuk adaptasi, sesi latihan pertama ini juga untuk melihat perkembangan kemampuan balap Sean setelah berlatih simulator hampir sebulan penuh di tim Arden dan tim Red Bull.
Meski baru memasuki sesi latihan, atmosfer persaingan tim sudah sangat terasa. Balapan F2, yang sebelumnya bernama GP2, musim ini diikuti 20 pebalap dari sepuluh tim. Tim Pertamina Arden merupakan tim yang berbasis di Inggris. Tim ini berafiliasi dengan tim Formula 1 Red Bull dan Toro Rosso karena pendirinya adalah Garry Horner yang merupakan ayah kandung dari Bos Red Bull, Christian Horner.
”Tentu saya sangat bersemangat untuk menjalani balapan musim 2017. Saya mendapat banyak pelajaran dan pengalaman di musim lalu. Saya senang bisa bergabung dengan tim Pertamina Arden. Saya harap musim ini bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Saya akan berusaha tampil lebih konsisten,” tutur Sean yang musim ini berduet dengan pebalap Perancis, Norman Nato.
Musim lalu, Sean sudah membuat gebrakan saat naik podium kedua di sirkuit Red Bull Ring Austria. Dia finis kedua, di belakang rekan setimnya di Pertamina Campos Racing, Mitch Evans. Penampilan brilian Sean itu melanjutkan tren positif di sirkuit Baku City di Azerbaijan. Saat itu Sean finis di posisi ketujuh dan meraih poin pertamanya. Di akhir musim, Sean menempati peringkat 15 dengan raihan 24 poin.
Musim 2016 lalu, tim Arden berada di posisi terbawah pada klasemen akhir dengan hanya mendulang 12 poin. Namun, memasuki musim 2017, tim Arden yang dipantau langsung Horner berupaya bangkit dengan membangun tim yang lebih solid. Beberapa mekanik dan engineer didatangkan, termasuk Gaetan Jego yang direkrut dari tim ART Grand Prix.
Jego memiliki segudang pengalaman. Setelah lulus kuliah mesin di ESTACA Perancis pada tahun 2004, Jego bergabung dengan tim ART Grand Prix. Pada tahun pertamanya, Jego mendapat kepercayaan sebagai performance engineer untuk balapan F3. Satu tahun kemudian, Jego mulai terlibat balapan GP2.
Pada tahun 2008-2012, Jego dipercaya sebagai chief engineer. Kemudian, dia mendapat tugas baru untuk GT Program. Pada 2015, Jego menduduki jabatan Direktur Teknik DTM Program ART.