Bina Pembalap Liar, Pemkot Surabaya Bikin Sirkuit di GBT
- Facebook Viar
VIVA.co.id – Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tengah membangun sirkuit balapan di Gelora Bung Tomo (GBT). Sirkuit tersebut diharapkan mampu meminimalisasi aksi kebut-kebutan para pembalap liar di jalanan Kota Surabaya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M Afghani Wardhana, tahun lalu pihaknya telah menyelesaikan pembangunan lintasan jalur lurus balapan atau drag race di GBT. Tahun ini, fasilitas balapan itu akan disempurnakan dengan adanya sirkuit.
"Kami mulai (pembangunan sirkuit) dari sisi selatan (GBT) dulu. Diperkirakan sirkuit ini sembilan bulan selesai," kata Afghani di kantor Pemkot Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 6 Februari 2017. Dana sebesar Rp28 miliar disiapkan pemkot untuk pembangunan sirkuit GBT sampai rampung.
Sementara ini, proyek sirkuit dimulai dari pengurukan awal di bawah urukan pasir batu (sirtu) tahan air asin. Settlemen lahan jadi fokus dan digarap sampai posisi tanah padat. Ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember digandeng untuk kepentingan itu.
Afghani optimistis, drag race dan sirkuit tersebut nantinya akan mampu mencegah atau setidaknya memperkecil aksi kebut-kebutan di jalan raya Kota Surabaya. "Anak muda yang suka balapan akan tertarik ikut latihan resmi di sirkuit," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut Afghani, Dispora bersama Satuan Polisi Pamong Praja masih intensif melakukan pendekatan persuasif kepada anak-anak muda dan warga ketika terjaring razia balap liar. Mereka diarahkan agar menyalurkan bakatnya ke dunia balap profesional.
"Kalau ada warga masyarakat yang punya bakat di bidang otomotif dan ingin berlatih di lintasan GBT, dengan senang hati kami fasilitasi. Apalagi, ini masih gratis karena belum ada Perda (peraturan daerah)-nya. Kalau sudah ada Perda-nya, tentu akan ada retribusi," kata Afghani.
Gandeng IMI
Terkait rencana pembangunan sirkuit ini, Pemkot Surabaya menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI), organisasi induk olahraga bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. IMI digandeng untuk melatih para penggemar balap motor saat berlatih di drag race dan sirkuit GBT nanti. Harapannya, para peserta latihan terarah menjadi pembalap profesional.
Drag race baru bisa digunakan sebagai tempat latihan oleh para penggemar balap motor setelah izin penggunaannya terbit. Izin baru akan diterbitkan oleh instansi terkait begitu fasilitas dan peralatan balapan sudah memenuhi syarat yang ditentukan. Ketika semua beres, IMI baru dilibatkan.
"Meskipun hanya latihan, kami juga mempertimbangkan unsur keamanan, baik bagi penonton maupun pembalapnya," ujar Afghani.
Kepada masyarakat, terutama anak muda yang gemar balapan di jalanan umum, Afghani mengharapkan agar memanfaatkan drag race dan sirkuit GBT sebagai tempat penyaluran bakat. Dia mengaku sudah menyosialisasikan itu ketika bersama Satuan Polisi Pamong Praja melakukan razia balap liar.
Selain sirkuit, satu fasilitas olahraga lain digarap oleh Dispora Surabaya tahun ini, yakni lapangan Thor di belakang Gelora Pancasila. Untuk proyek lapangan atletik tersebut, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar. "Untuk proyek Thor sudah masuk tahap lelang," ujar Afghani. (one)